BATURAJA – Bencana banjir besar yang melanda Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) di tahun 2024 lalu mengakibatkan banyak rumah warga yang rusak diterjang air. Berdasarkan catatan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten OKU, setidaknya ada sekitar 113 unit rumah warga yang rusak.
“Berdasarkan Keputusan Bupati OKU penerima bantuan keseluruhan DSP Stimulan rumah berjumlah 113 orang dengan rincian 45 rumah rusak berat, 39 rumah rusak sedang dan 29 rumah rusak ringan” ungkap Kalaksa BPBD OKU Januar Efendi pada acara serah terima kunci Rumah Tahan Gempa (RTG) Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) Kamis (13/3/2025).
Dikatakan Januar, berdasarkan jumlah tersebut, Kecamatan Semidang Aji menjadi jumlah terbanyak rumah yang mengalami kerusakan akibat peristiwa banjir tersebut. Dimana ada 21 rumah yang mengalami rusak berat, 16 rumah rusak sedang dan 18 rumah rusak ringan.
” Kecamatan Semidang Aji yang terbanyak, selanjutnya Kecamatan Ulu Ogan Rusak Berat 10 rumah, Rusak sedang 6 rumah dan rusak ringan 10 rumah. Kecamatan Baturaja Barat Rusak berat 5 rumah dan Rusak ringan 1 rumah. Kecamatan Baturaja Timur Rusak berat 1 rumah dan Rusak sedang 3 rumah. Kecamatan Lengkiti Rusak berat 6 rumah. Dan Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya (KPR) Rusak berat 2 unit rumah dan Rusak sedang 14 rumah” ungkap Januar.
Dijelaskan Januar, Program stimulan rumah ini bersumber dari anggaran dana siap pakai stimulan rumah BNPB dengan nilai bantuan sebesar Rp 60 juta per satu unit rumah rusak berat, Rp 30 juta per satu unit rumah rusak sedang dan Rp 15 juta per satu unit rumah rusak ringan. Hingga hari ini secara umum progres pengerjaan program DSP stimulan rumah telah berjalan dikisaran 80% baik kategori rumah rusak berat, sedang dan ringan.
“Berdasarkan petunjuk BNPB, OKU diminta menyelesaikan program ini paling lambat pada akhir April, namun kita berharap program.ini dapat diselesaikan sebelum tanggal 26 maret 2025,” imbuhnya.
Januar bersyukur pelaksanaan program ini dapat berjalan lancar, bahkan disetiap tahapan program ini, Pemkab OKU mejadi yang tercepat dari daerah lain dari daerah Kabupaten/Kota se Indonesia yang melaksanakan kegiatan yang sama. “Hal ini tak terlepas dari dukungan semua pihak terutama dukungan Pak Bupati,” tandasnya.
Sementara itu Bupati OKU H Teddy Meilwansyah meminta agar proses pengerjaan program ini bisa dipercepat agar masyarakat bisa segera menempati rumah tersebut. Namun meskidemikian harus tetap memperhatikan mutu kualitas bangunan.
“Ada beberapa pertimbangan sehingga rumah ini harus bisa segera selesai, pertama bencana ini sudah lama yakni 9 bulan lebih, masyarakat terpaksa harus mengungsi dan ada yang bahkan harus bermodal untuk sewa rumah. Nah dengan tekah diresmikan rumah ini pemilik rumah bisa menempati rumah ini tanpa harus mengeluarkan biaya lagi untuk sewa, mereka bisa kumpul bersama keluarga apa lagi menjelang lebaran idul fitri ini,” kata Bupati OKU H Teddy Meilwansyah.
Diketahui, lanjut Teddy, OKU mengalami bencana yang luar biasa pada tahun 2024 laku yakni bencana banjir, catatan BPBD OKU ada sekitar 113 unit rumah warga yang rusak. “Banyak yang terdampak dan mengalami kerusakan, kalau jembatan sudah tidak terhitung lagi,” ujarnya.
Teddy berharap bencana ini tidak terulang lagi, sehingga masyarakat OKU bisa hidup dengan aman dan nyaman. “Kami sudah meminta bantuan BRIN bagaimana bisa ada penanganan komperhensif, minimal bisa mencegah dan meminimalisir terjadinya bencana banjir dan longsor,” tandasnya.
Acara yang dipusatkan di Desa Banjar Sari Kecamatan Semidang Aji ini dihadiri oleh Kajari OKU Choirun Parapat SH MH, Kalaksa BPBD Provinsi Sumsel diwakili Kabid Rehabilitasi dan Konsumsi BPBD Provinsi Sumsel Ansori, Kapolsek Semidang Aji Ipda Meyke Krisdian, Para Kepala OPD dan Camat se kabupaten OKU. (Her)
