Suko Isyaratkan Maju ? - Metro Sumatera

* Fokus Selesaikan Amanah Masyarakat

LUBUKLINGGAU, MS – Kendati gelaran pilkada Kota Lubuklinggau baru akan dilaksanakan 2024 mendatang, namun sejumlah tokoh kandidat mulai bermunculan.

Terlebih pesta demokrasi lima tahunan di kota Sebiduk Semare diprediksi bakal terjadi pertarungan sengit antar kandidat, mengingat incumbent yang tak lain adalah Walikota Lubuklinggau, SN Prana Putra Sohe sudah tidak bisa mencalonkan diri karena berbenturan dengan aturan.

Sejumlah nama digadang-gadang bakal maju pada pilkada Kota Lubuklinggau dari petinggi partai antara lain H Rahmat Hidayat (Yoppy Karim), H Rodi Wijaya, Hasbi Asadiki, Hendri, hingga Kristina. Sementara dari birokrat muncul dua nama yang bakal mencalonkan diri antara lain H Sulaiman Kohar (Suko) dan Subandio Amin.

Menanggapi hal itu, Wawako Lubuklinggau, H Sulaiman Kohar mengaku belum berpikir untuk maju mengikuti perhelatan Pilkada Lubuklinggau 2024. Baginya, hal terpenting saat ini fokus mendampingi Walikota H SN Prana Putra Sohe mengemban amanah masyarakat Lubuklinggau hingga 2023 mendatang.

“Kan masih lama, saya belum ada niat atau terpikir maju Pilkada. Lagipula faktor usia, mungkin tidak mendukung. Kalau bisa, kasih kesempatan yang muda-muda. Tapi kita tidak tahu perkembangan politik kedepan yang sangat dinamis,segala sesuatunya tergantung takdir,” jelasnya.

Ia menambahkan, peluang untuk memenangkan perhelatan Pilkada harus diawali dengan hasil survei dari lembaga independen. Sebab hasil survei yang bagus menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat.

“Ya harus rasional, tentu kita lihat hasil survei,” ujar Sulaiman Kohar seraya menambahkan, hingga kini belum ada komunikasi dengan tokoh parpol membicarakan Pilkada.

Masih kata Sulaiman Kohar, pertarungan dalam Pilkada hendaknya dijadikan sarana untuk bersatu dalam membangun daerah.

“Bukannya malah memecah-belah masyarakat. Seolah-olah yang tidak mendukung, bukan masyarakat kita. Kepala daerah itu harus bisa merangkul semua elemen masyarakat, bersatu membangun daerah,” pungkas dia. (Dhia)