LUBUKLINGGAU, MS – Dari tujuh lokasi wisata yang ada di Lubuklinggau, tiga diantaranya akan ditonjolkan serta dikembangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau untuk menjadi tempat tujuan wisata pada event Asian Games 2018.
“Ada tujuh wisata yang sudah kita siapkan. Tapi dari awal memang kita menonjolkan tiga yakni bukit sulap, temam dan wisata religi masjid agung as salam,” kata Nanan usai acara workshop pemgembangan wisata di pendopoan Bukit Sulap, Selasa (29/8/2017).
Diakuinya, ketiga lokasi wisata tersebut belum selesai maksimal untuk pengembangangan pembangunannya. Seperti masjid agung as salam belum mempunyai payung elektrik, bukit sulap belum punya kuliner dan pondok-pondokan sebagai daya tarik pengunjung saat berada diatas, lalu air terjun temam juga belum.
“Kalau tiga itu mau difokus, silahkan. Tapi ada satu tambahan kita bahwa watervang juga mempunyai nilai jual yang cukup tinggi karena berada ditengah kota. Hanya itu belum diserahkan oleh balai sumber daya air bahwa itu bisa dikelola untuk wisata oleh pemkot,” jelasnya.
Orang nomor satu di bumi Sebiduk Semare itu mengaku, kota Lubuklinggau yang dipimpinnya itu siap untuk menjadi destinasi wisata Asian Games nanti. Apalagi Lubuklingau sudah ditunjang dengan transportasi atau akses penerbangan dan jalur darat menggunakan kereta api.
Kepala Dinas Pariwisata Sumsel, Irene Camelin Sinaga mengatakan Lubuklinggau salah satu dari 17 Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan (Sumsel). Dari hal itu, kunci utama yakni Palembang dan Lubuklinggau adalah indikator pintu masuk di Sumsel.
“Kunci pertama adalah akses atau pintu masuk. Palembang dan linggau indikator pintu masuk di sumsel,” bebernya.
Irene menambahkan, Pemkot Lubuklinggau harus mendoron objek wisatanya yang menjadi andalan. Salah satunya objek wisata Bukit Sulap. “Saya anggap hebat. Ini benar-benar hebat asetnya. Ini harus didorong,” terangnya.
Untuk itu, sambung dia, ada tiga yang harus dikejar untuk mengenalkan objek wisata yang dimiliki terutama di Lubuklinggau. “Wisatawannya siapa? Daya tarik wisata, setelah bukit sulap mana lagi? Bisa menjual unsur dari manusianya, masyarakat dan industrinya,” pungkasnya. (dhiae)
