UBL Gelar Seminar Kesehatan

HEADLINE, NASIONAL418 views

BANDAR LAMPUNG,  MS – Universitas Bandar Lampung (UBL) bekerja sama dengan RS Premier Bintaro Tanggerang Selatan menggelar Seminar Kesehatan mengundang seorang dokter ahli bedah ortopedi, dr. Harmantya Mahadhipta, Sp.OT di Auditorium Pascasarjana UBL, Senin (4/9/2017).

Acara yang dihadiri sekitar 100 dosen dan staff UBL ini mengusung tema “Seputar Nyeri Pinggang (Low Back Pain)”. Dr Ir M Yusuf Sulfarano Barusman, MBA selaku Rektor UBL menyambut baik kehadiran dr. Harmantya sebagai narasumber di seminar ini. “Mengajar itu penting, penelitian penting, menjadi profesor juga penting, namun kesehatan lebih penting,” tambah Yusuf Barusman.

Rektor UBL juga menambahkan mengingat kegiatan dosen dan staff yang memiliki resiko nyeri pinggang seperti keseringan duduk, berada di depan laptop atau komputer serta kegiatan lainnya menjadikan seminar ini sangat penting dengan bertujuan supaya tidak menganggap remeh terkait nyeri pinggang tersebut dan harus dicegah sejak dini. “Kita cegah dari sekarang supaya jangan sampai hal ini menjadi tidak bisa dihindari lagi,” ungkap Yusuf Barusman.

Yusuf  menambahkan bahwa dr Harmantya adalah dokter yang sudah terbukti dapat menyembuhkan banyak orang khususnya dua dosen UBL yakni Drs Harpain MAT MM dan Dr. Zulfi Diane SH MH yang sempat mengalami penyakit seputar nyeri pinggang tersebut.

Pasca sambutan, Rektor UBL memberikan plakat kepada dr. Harmantya Mahadhipta Sp OT sebagai bentuk apresiasi atas ketersediaannya sebagai narasumber. Dan sebagai balas apresiasi atas kerjasama, dr Harmantya mewakili RS Premier Bintaro akan memberikan special price kepada seluruh keluarga besar UBL yang ingin menjalani pengobatan di sana.

Sebagai narasumber, dr Harmantya mengatakan bahwa nyeri pinggang adalah salah satu masalah penyakit yang paling penting dengan rata-rata 80% manusia pernah mengalaminya. Harmantya menambahkan bahwa seminar ini sangat penting karena terkait nyeri pinggang itu 70% adalah masalah otot sehingga itu dapat beresiko kelumpuhan dan itu membutuhkan tindakan operasi. Selain itu dr Harmantya menjelaskan bahwa banyak penyebab nyeri pinggang pada manusia. Bisa karena infeksi pada otot atau tulang belakang, trauma atau benturan yang hebat pada pinggang, kelainan tulang belakang, dan lain-lain. “Salah satu yang cukup sering adalah yang dinamakan Hernia Nucleus Pulposus (HNP),” jelasnya.

Dokter ahli bedah lulusan Universitas Indonesia ini mengatakan bahwa HNP adalah penyakit yang biasa dikenal oleh masyarakat “syaraf kejepit,” terjadi karena terlalu seringnya bekerja keras yang membuat cairan pada bantalan yang berada di antara tulang menjadi keras. Seharusnya, cairan tersebut bersifat kenyal, sehingga pergerakan tulang menjadi lentur. Artinya, aktivitas bergerak dapat dilakukan dengan leluasa. Secara mekanis ia menjelaskan bahwa ketika cairan pada bantalan antara tulang mengering, hal itu dapat menyebabkan bantalan menjadi pipih dan pendek. Jika dibiarkan, serabut yang melindungi bantalan bisa sobek. “Sobeknya bantalan menyebabkan cairan keluar dari tempatnya dan kemudian menekan saraf yang ada di sekitarnya,” jelas dr Harmantya.

Akibatnya, timbulah rasa nyeri yang sangat luar biasa seperti demam, ngilu, kesemutan, sampai terasa seperti terkena setrum. Rasa sakitnya menjalar hingga ke bawah hingga betis. Hal ini terutama sangat terasa ketika buang air besar, batuk, atau bermacam-macam aktivitas yang menyebabkan tekanan pada perut.

Dokter spesialis ortopedi lulusan 2013 dari Universitas Indonesia ini juga menanggapi terkait tingginya ketakutan orang Indonesia dibanding dengan orang luar terhadap operasi sehingga ini menyebabkan rata-rata memilih ke jalur alternatif seperti ke panti pijat, dukun dan alternatif lain. “Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, kita tidak perlu takut akan tindakan operasi,” kata Harmantya sebelum menjelaskan model tindakan operasi terbaru yang telah hadir di Indonesia. “Untuk masalah nyeri pinggang yang disebabkan kerusakan otot tulang belakang kini telah hadir teknologi yang meminimalisir luka sayatan terhadap tindakan operasi,” tuturnya.

Tidak hanya itu, dokter kelahiran 1983 ini mengatakan bila masih ringan, nyeri pinggang bisa diatasi cukup dengan berolah raga. Misalnya, berenang, pilates, dan yoga dengan konsentrasi di area tulang belakang. Cara lain, dengan menjalani fisioterapi. Sebenarnya, memperbaiki posisi duduk dan tidur pun bisa mengatasi nyeri pada pinggang. (sal/ril)

News Feed