Prabumulih – Watch Relation of Corruption (WRC) Prabumulih mendesak Kejaksaan Negeri (Kejari) Prabumulih agar lebih terbuka dan transparan dalam penanganan kasus dugaan korupsi di lingkungan OPD Pemkot Prabumulih, termasuk PMI Prabumulih.
Desakan itu disampaikan melalui aksi damai yang digelar di depan Kantor Kejari Prabumulih, Senin, (8/9/2025). Dalam orasinya, Koordinator Aksi WRC Prabumulih, Febri, menegaskan bahwa kasus korupsi di sejumlah OPD Pemkot Prabumulih sudah cukup lama dilaporkan, tepatnya sejak Agustus 2024, namun hingga kini belum ada kejelasan.
“WRC meminta Kejari segera memanggil dan memeriksa pihak-pihak terkait, serta menetapkan tersangka bila memang ditemukan bukti kuat khususnya kasus dugaan korupsi PMI Prabumulih. Jangan biarkan kasus ini berlarut-larut,” tegas Febri.
Menurutnya, langkah tegas sangat diperlukan untuk memberikan efek jera, sekaligus membuktikan bahwa Kejari Prabumulih serius dalam memberantas praktik korupsi di Kota Nanas ini.
“Kami minta Kejari transparan. Kalau memang ada yang bersalah, tetapkan tersangka. Kalau tidak ada bukti, tutup kasus ini supaya jelas,” tambahnya.
Menanggapi aksi ini, Kajari Prabumulih, Khristiya Lutfishandi SH MH melalui Kasi Intel, Aji Martha SH menyampaikan apresiasi atas aspirasi yang telah disampaikan.
“Perwakilan saja, kita lakukan audiensi bersama di dalam, guna berdialog bersama,” ucap Aji.
Namun, tawaran tersebut ditolak peserta aksi. Mereka memilih hanya menyerahkan tuntutannya secara tertulis kepada pihak Kejari.
“Kami terima tuntutannya, akan kita teliti terlebih dahulu dan kita kabari tindak lanjutnya,” kata Aji menambahkan.
Usai menyampaikan aspirasi dan menyerahkan tuntutan, massa aksi kemudian membubarkan di dengan tertib.
News Feed
- 1
- 2
- 3
- …
- 2,239
- Berikutnya