PRABUMULIH, MS – Penggunaan dua videotron sebagai media promosi dan merupakan salah satu sumber yang berpotensi meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Prabumulih, harus diawasi. Itu untuk menghindari hal-hal yang tak dinginkan seperti yang terjadi di Jakarta.
“Dua buah videotron yakni di dekat perlintasan rel kereta api (KA) arah pasar Prabumulih dan di Jalan Sudirman dekat persimpangan Tugu Kuda, Kelurahan Muara Dua harus kita awasi, takut dijahili para tangan jahil. Kita tidak ingin videotron menayangkan video porno di Jakarta terjadi di Prabumulih,” ujar Ketua Komisi III DPRD Prabumulih, M Erwadi ST, Selasa (11/10).
Erwadi menjelaskan, kepada Pemkot Prabumulih diminta memperhatikan sisi keamanan dalam pemasangan videotron tersebut. Supaya, agar tidak merugikan masyarakat yang melintas. “Kalau bisa dipasang dengan menempel di gedung supaya kuat, sehingga tidak mudah roboh dan tidak merugikan masyarakat,” katanya.
Erwadi menambahkan, dalam penayangan videotron perlu juga dilihat konten yang akan ditayangkan. “Sebisa mungkin penayangannya harus bersifat edukasi atau mendidik masyarakat. Jangan hany memperhatikan sisi untuk mendongkrak PAD semata, tapi sisi edukasi masyarakat lebih diutamakan pula,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dishubkominfo Kota Prabumulih, Drs Syarifuddin AK MM menjelaskan, terkait dalam pengawasan videotron, pihaknya sudah menempatkan petugas khusus untuk memantau konten yang ditayangkan dalam videotron. “Untuk viedotron yang dekat rel, dalam penayangan kontennya bersifat manual sehingga mudah terpantau oleh kita,” tandasnya.
Terkait masalah kontruksi videotronnya, Syarifuddin mengatakan kalau itu merupakan tugas dari Dinas PU. Karena merekalah yang membangun dan merancangnya. “Kita hanya memfungsikannya saja, kalau masalah kontruksi, itu semua kita kurang paham. Tetapi merupakan pekerjaan dari Dinas Pekerjaan Umum,” pungkasnya. (nor)