oleh

Citra Land Hadir di Musi 2, Perekonomian dan Pembangunan akan Berkembang Pesat

PALEMBANG, MS – Pembangunan infrastruktur pemukiman menjadi prioritas utama pemerintahan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan hunian tetap. Disisi lain dampak sosial ekonomi banyak diperoleh misalnya membuka lapangan kerja dan membuka kesempatan bertumbuhnya Usaha Kecil Menengah (UKM).

Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) khususnya wilayah Musi 2 yang berada pada Kelurahan Keramasan, Kecamatan Kertapati kedepannya memiliki perkembangan aktivitas ekonomi dan pemukiman yang pesat sehingga membutuhkan percepatan dalam pemenuhan prasarana dan sarana infrastruktur kota.

Dari situs https://kertapati.palembang.go.id/ bahwa Kecamatan Kertapati memiliki enam kelurahan yakni Kelurahan Kertapati, Ogan Baru, Kemas Rindo, Kemang Agung, Keramasan, dan Karya Jaya. Untuk jumlah penduduk di enam kelurahan saja laki-laki 45.144 jiwa, perempuan 47.539 jiwa, total keseluruhan 92.683 jiwa. Sedangkan khusus Kelurahan Keramasan laki-laki 4.137 jiwa, perempuan 6.478 jiwa, dan total 12.615 jiwa.

Dengan jumlah penduduk yang dimiliki saat bukan tidak mungkin dengan banyak pembangunan baik itu pusat perkantoran Provinsi Sumatera Selatan dan perumahan Citra Land kedepannya membawa wilayah Musi 2 Kelurahan Keramasan akan bertambah jumlah penduduk.

Pengamat Kebijakan Kota Palembang, Bagindo Togar ketika diwawancara, Senin (28/6/2021) mengatakan, dengan banyak pembangunan baik perkantoran dan perumahan elite seperti Citra Land di wilayah Musi 2 Kelurahan Keramasan akan membuat pergeseran. Dimana,

Pusat kota yang dulunya identik dengan daerah kawasan kegiatan usaha, industri, kantor pemerintahan, pelayanan, dan gudang, saat ini sudah mengalami pergeseran. Kemampuan pusat kota bergantung pada pusat lapangan kerja, perkembangan saat ini pusat lapangan kerja bukan lagi di area pusat kota namun lebih ke daerah pinggiran. Lahan-lahan kosong di daerah pinggiran dialih fungsikan sebagai pusat perdagangan, perkantoran perumahan dan sarana penunjang perkembangan kota. Alih fungsi lahan ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan fisik, ekonomi, dan sosial. Pembangunan pingiran kota diharapkan dapat mendorong peningkatan dan perkembangan kota.

“Daur ulang kota yang sedemikan diharapkan mampu mengakomodasikan pertumbuhan masa depan terutama dalam perekonomian. Dampak yang ditimbulkan dari pembangunan kota pinggiran juga dirasakan masyarakat sekitar terutama segi ekonomi dan social,” ujarnya.

Dalam pembangunan perekonomian nasional sektor properti misalnya memiliki peran penting. Sektor ini sama strategisnya dengan sektor-sektor lain, seperti pertanian, industri, perdagangan, jasa, dan lain-lain. Properti dengan titik berat di bidang pembangunan perumahan dan konstruksi merupakan salah satu sektor yang menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dan efek berantai (multiplier effect) cukup panjang. Karena itu sektor ini punya dampak besar untuk menarik dan mendorong perkembangan sektor-sektor ekonomi lainnya.

Produk industri yang terkait dengan sektor properti. Beberapa contohnya, produk industri baja, aluminium, pipa, semen, keramik, batu bata, genteng, kaca, cat, furnuture, kayu, peralatan rumah tangga, alat kelistrikan, home appliances, gypsum, dan lain-lain. Industri bahan bangunan dan konstruksi tersebut umumnya sektor padat karya yang menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak.

“Karena itu sektor properti langsung atau tidak telah mendorong produktifitas nasional, mengurangi angka pengangguran, dan menekan angka kemiskinan. Sektor properti sendiri menciptakan lapangan kerja cukup besar mulai tenaga kasar atau buruh, staf, hingga pekerja professional,” pungkasnya.

Dikatakan dia, ini belum menyebut dampak positif terhadap profesi-profesi terkait, seperti arsitek, desainer interior, kontraktor, landscaper, property agent, notaris, dan sebagainya. Perbankan sudah pasti ikut merasakan kue bisnis sektor properti melalui penyaluran kredit baik kepada pengembang maupun konsumen.

“Sektor properti tergolong unik, di satu sisi sangat dipengaruhi situasi makro ekonomi, di sisi lainnya memberi pengaruh positif terhadap sektor riel dan pertumbuhan ekonomi. Jadi, pada situasi tertentu sektor properti bisa menjadi lokomotif dan gerbong perekonomian nasional,” ungkapnya.

Untuk itu, ia mengingatkan kepada pengembang perumahan Citra Land untuk melakukan sosialisasi dan mengajak masyarakat sekitar agar dapat bersama-sama memajukan wilayah tersebut.

“Jangan ada social distancing dalam hal ini. Nanti, malahan masyarakat sekitar akses masuk kedalam perumahan tersebut lebih susah,” tegasnya.

Bila hal ini dilibatkan masyarakat sekitar maka dampak perekonomian akan lebih dirasakan oleh masyarakat di wilayah tersebut.

“Bila ada pusat shopping center kecil-kecilan, libatkan masyarakat sekitar wilayah itu. Mereka akan senang, RT dan RW diajak. CSR (Corporate Social Responsibility) jangan diberikan kelompok-kelompok tertentu,” pintanya.

Bahkan, saat ini saja dampak akan dilakukan pembangunan perkantoran Pemprov Sumsel yang luas lahan 40 hektare (Ha) ditargetkan pada tahun 2023 akan rampung pembangunannya. Serta ditambah adanya perumahan Citra Land membuat harga tanah diwilayah tersebut melonjak tinggi. “Bayangkan saja harga tanah saja yang dipinggir jalan sudah mencapai Rp4 juta permeter,” ujarnya.

Ditempat terpisah, Husni (40) warga Kelurahan Keramasan merasa senang sekali adanya perumahan Citra Land.

“Alhamdulillah saat ini banyaknya pembangunan di wilayah Keramasan. Baik itu perumahan Citra Land maupun akan dibangunnya pusat perkantoran Pemprov Sumsel,” ungkapnya.

Menurut dia, setiap kawasan properti dan permukiman yang dibangun ke depannya selalu tumbuh sebagai pusat perekonomian baru. Banyak usaha dibuka di setiap kawasan permukiman karena developer juga membangun ruko selain rumah. Bahkan tidak sedikit disekitar atau bahkan di dalam kawasan permukiman dibuka bangunan sekolah, kuliner, trade centre, mall, atau plaza.

“Intinya, perekonomian daerah Musi 2 akan meningkat. Penduduk di Kelurahan Keramasan akan bertambah,” pungkasnya.

Sementara General Manager CitraLand Palembang Tony Kustono mengatakan, Citraland Palembang merupakan perumahan kota terpadu terbesar oleh Ciputra Group di Palembang.

Menurutnya, Perumahan CitraLand akan menjadi kota baru dengan luas 280 hektar dan sepuluh hektar CBD area komersial terbesar di Palembang yang terletak di lokasi strategis Kota Palembang ini dimulai dari tahun 2017 dan saat ini terus mengalami pertumbuhan yang pesat.

Dikatakannya, kawasan Perumahan CitraLand ini akan semakin meningkat dengan pembaharuan komitmennya untuk mengedepankan konsep kota yang berkesinambungan, membuat kenyamanan dan keamanan lingkungan rumah tinggal Anda.

“Perumahan ini memiliki gerbang terbesar di Palembang yang akan menjadi Icon baru. Menjadikan perumahan yang prestigious yang menjadi kebanggaan Anda. Dengan berbagai keunggulan tersebut Perumahan CitraLand Palembang merupakan investasi yang menguntungkan untuk Anda. (novasriady)

News Feed