![Bawang merah](http://www.metrosumatera.com/wp-content/uploads/2016/07/Bawang-merah.jpg)
Prabumulih, MS – Meskipun lebaran Idul Fitri 1437 H telah berlalu, namun harga sembako di Pasar Inpres Kota Prabumulih seperti bawang merah juga turun. Bahkan, harga bawang dari Rp44 ribu perkilogram menjadi Rp48 ribu perkilogramnya.
Rustam (46) penjual bawang merah mengatakan, tingginya harga bawang merah dikarenakan pasokan dari petani atau distributor minim. “Ya, karena sedikit barangnya dan permintaan banyak jadi harga bawang naik,” ujar Rustam, Selasa (12/7).
Dirinya tidak mengatahui penyebab minimnya pasokan bawang merah dari daerah penghasil seperti Brebes Jawa Tengah tersebut. “Informasinya pengiriman terhambat akibat banyak arus mudik kendaraan yang mudik,” pungkasnya.
Meskipun harga mengalami kenaikan, para pedagang mengaku pendapatannya berkurang. “Mungkin harga bawang merah mahal, jadi pembelinya sedikit,” kata Rustam.
Senada Winda (48) pedagang lain menuturkan, akibat naiknya harga bawang omset pendapatannya justru mengalami penurunan. “Kalau harga naik, pastilah pembelinya sedikit. Ini berpengaruh besar dengan pendapatan kami,” ujar ibu yang memiliki tiga orang anak ini.
Wulan (30) warga Pandean, Kota Prabumulih mengaku terpaksa mengurangi pembelian bawang merah. “Biasanya beli bawang merah itu setengah kilo, ya sekarang beli seperlunya saja,” imbuhnya. (nor)
![](http://www.metrosumatera.com/wp-content/uploads/2022/05/Nur-IKlan-3.jpg)