LUBUKLINGGAU, MS – Sejauh ini jumlah pengguna narkoba yang menjalani program rehab oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Lubuklinggau sudah melampaui dari target alias over target.
Kepala BNN Lubuklinggau, AKBP Edy Nugroho didampingi Kasi Pemberantasan, AKP Sukirman dan Hera Diana menjelaskan pihaknya tahun ini menargetkan 40 pengguna narkoba. Dari jumlah itu, per Januari hingga awal Oktober ini sudah tercatat 82 pengguna yang menjalani program rehab, baik rawat inap maupun jalan. “Dibandingkan tahun sebelumnya turun. Tahun sebelumnya 178. Meski lewat target, tetap kita layani,” bebernya.
Ditahun sebelumnya, BNN mengaku lebih banyak melakukan kegiatan razia sehingga ada dari mereka yang harus menjalani program rehabilitasi. Sedangkan ditahun ini alami penurunan karena kesadaran mulai tumbuh dari pihak keluarga yang langsung membawa anak mereka ke BNN untuk menjalani rehab. “Rehab rawat jalan 61 orang, 21 rawat inap direhab di Bogor, Lampung dan Palembang,” ujarnya.
Kemudian, ke 82 pengguna yang mengikuti program rehab baik rawat inap dan jalan terdapat enam perempuan, sisanya yakni laki-laki. Mereka rata-rata usia produktif mulai 18-45 tahun. Dan program pasca rehab tetap berkelanjutan. Yang mana mereka juga dikenakan wajib lapor. “Kita juga melakukan perluasan layanan institusi penerima wajib lapor (IPWL),” terangnya.
Sebab selama ini, layanan IPWL yang mereka ketahui dilakukan hanya di BNN. Dan saat ini BNN sudah berkoordinasi dengan empat puskesmas di Lubuklinggau yang juga memberikan layanan IPWL yakni puskesmas Citra Medika, puskesmas Simpang Periuk, puskesmas Taba dan puskesmas Perumnas. “Nanti diharapkan sudah ada empat puskesmas IPWL selain ke BNN,” ungkapnya.
Lebih lanjut, terkait dengan perluasan IPWL, BNN Lubuklinggau terus beruapaya melakukan langkag sosialisasi. Sebab selama ini mereka pasca menjalani program rehab, ketika wajib lapor masih melakukannya ke BNN. Padahal wajib lapor juga bisa dilakukan di empat puskesmas tersebut. Sehingga lebih efisien dan tidak harus jauh-jauh ke BNN jika letak tempat tinggal mereka jauh. “Bersama-sama dengan puskesmas bersosialisasi sama-sama,” pungkasnya. (dhiae)