BENGKULU SELATAN, MS – Proyek senilai Rp 13.498.841.000 (termasuk PPn 10 10%) yang tendernya dimenangkan oleh PT Bumi Arenas Raflesia dengan konsultan pengawas CV Utaka Essa Konsultan dengan jenis pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi DI Air Nipis Seginim terletak di Kecamatan Seginim dan Air Nipis diduga pengerjaannya asal jadi.
Pasalnya proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini, banyak pengerjaanya terkesan asal-asalan. Terlihat dari beberapa item pekerjaan yang sedang belangsung diduga tidak sesuai dengan spek. Seperti tidak adanya lobang serpan air pada dinding irigasi, ada beberapa titik pengganjalan besi yang menggunakan puing-puing bekas bangunan lama. Yang sempat diabadikan pihak awak media, pada saat para pekerja melakukan hal itu, kemudian ketebalan lantai irigasi diduga kurang dari 10 cm yang juga sempat diukur oleh beberapa rekan media.
Terpisah, Selasa (13/8/2019) Andi selaku petugas pelakasana PT Bumi Arnesa Raflesia ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa untuk coran beton memang tidak boleh ada lobang serapan.
“Justru air jangan sampai ada yang menembus dinding irigasi. Terkait ada penggajalan besi rangakaian menggunakan bekas puing-puing bangunan lama itu tidak ada. Kalaupun ada hal itu tidak dilarang, justru kami yang rugi karena pasti ketebalanya akan bertambah atau lebih dari 10 cm,” ucap Andi.
Sampai saat ini peningkatan jaringan irigasi masih dalam tahap pengerjaan. Dengan masa waktu pengerajaan 210 hari kerja. Hingga berita ini diterbitkan menghubungi pihak Konsultan Pengawas dan pihak Balai Sumatera VII Provinsi Bengkulu belum berhasil dihubungi.
Sekedar mengingatkan proyek rehabilitasi ini bersumber dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). (red/bajul)
