PRABUMULIH, MS – Dafa Alfando (8), warga Sukajadi Kecamatan Prabumulih Timur ditemukan tewas hanyut terseret arus Sungai Kelekar yang tidak jauh dari jembatan Sungai Kelekar dekat RSUD Prabumulih, Selasa (11/4/2017) sekitar pukul 19.30 WIB.
Korban yang tercatat siswa kelas 2 SD Negeri 82 Prabumulih ini diduga belum pandai berenang hanyut di Sungai Kelekar dari pukul 15.30 WIB, saat mandi bersama ketiga temannya usai pulang sekolah.
Informasi yang berhasil dihimpun, kematian korban berawal dari usai pulang sekolah teman-temannya mengajak berenang di Sungai Kelekar. Bersama NP (9) warga RT 02 Jalan Belitung, AG (12), IH (10) dan DT (10) keduanya warga Jalan Flores Kelurahan Gunung Ibul Barat langsung buka baju sekolah untuk berenang di Sungai Kelekar.
Diduga siswa kelas 2 SD Negeri 82 Prabumulih ini belum pandai berenang sehingga terseret arus sungai yang cukup deras.
Bahkan teman sekolahnya, NP yang saat kejadian sempat ikut terseret arus sungai dan berhasil diselamatkan AG (12). Sedangkan Dafa hanyut tenggelam dibawa arus Sungai Kelekar yang amat deras.
Melihat hal itu, warga sekitar langsung bahu membahu mencari korban tersebut. Alhasil, sekitar pukul 19.30 WIB warga menemukan korban dibawah jembatan Sungai Rotan dekat RSUD Prabumulih.
Kapolres Prabumulih, AKBP Andes Purwanti SE saat dibincangi dilokasi kejadian, mengatakan korban diduga hanyut terseret arus sungai saat mandi bersama ketiga teman sekolahnya. “Menurut keterangan kedua temannya yang ikut mandi, korban bersama satu temannya lagi yakni NP (inisial, red) yang juga sempat terseret dan tenggelam. Namun NP berhasil diselamatkan oleh kakak kelas mereka yang kebetulan lagi mancing di sekitar lokasi kejadian. Sementara korban tidak terselamatkan lagi karena derasnya arus sungai,” sebut Kapolres, saat dibincangi didampingi Kapolsek Prabumulih Timur, AKP Hernando SH.
Dijelaskannya, pihaknya dibantu Tim Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinsi Prabumulih, masih melakukan pencarian dengan menyelusuri jalur Sungai Kelekar. “Alhamdulillah korban bisa ditemukan dan sudah dibawa ke RSUD Prabumulih,” tandasnya.
Sebelumnya, sejumlah warga dengan menggunakan fasilitas seadanya berupa ban dan tali terlihat ikut terjun ke dalam sungai dan menelusuri arus guna mencari korban. Tak hanya itu, lokasi jembatan yang dipadati oleh warga dan pengguna jalan yang penasaran dan ingin menyaksikan langsung proses pencarian korban membuat arus lalu lintas sempat macet.
“Memang sudah sering, tahun kemarin juga ada yang tenggelam disini,” tandas salah satu warga, seraya meminta Pemerintah kota Prabumulih agar membuat rambu tanda larangan bermain dan mandi di sekitar lokasi jembatan Sungai Kelekar-RSUD tersebut.
Terpisah, orang tua korban, yakni Udin (43) yang tiba dilokasi kejadian usai mendapat laporan warga dan teman sekolah anaknya, terlihat shock dan sedih atas tenggelamnya salah satu anak kembarnya tersebut. Bahkan jerit histeris keluarga korban yang lain terlihat pecah begitu mengetahui korban tenggelam adalah anggota keluarganya. (nor)
