LUBUKLINGGAU, MS – Berdasar pengalaman tahun sebelumnya soal kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Lubuklinggau terdapat tiga wilayah yang dianggap rawan karhutla. Ketiga wilayah itu rentan lahannya terbakar yakni wilayah Kecamatan Lubuklinggau Utara I, Lubuklinggau Selatan II dan Lubuklinggau Timur II.
“Titik rawan pantauan kami Bukit Sulap paling bahaya, kemudian wilayah Kecamatan Utara I, Selatan II dan Timur II dipinggir jalan,” kata Kepala Damkar dan Penanggulangan Bencana Daerah Lubuklinggau, Kgs Ferry usai rakor lintas sektoral tentang penanganan karhutla diwilayah hukum Polres Lubuklinggau kemarin (22/3/2017) di Mapolres Lubuklinggau.
Lebih lanjut, kebanyakan kebakaran lahan yang terjadi di Lubuklinggau berdasarkan pengalaman sebelumnya akibat pembukaan lahan. Disamping itu, penyebab lainnya yakni keberadaan lahan kosong yang berada dipinggir jalan acapkali terbakar akibat pengendara membuang puntung rokok sembarangan.
“Di Lubuklinggau, 50 persen karhutla akibat buka lahan,” bebernya.
Sementara itu Kapolres Lubuklinggau, AKBP Hajat Mabrur Bujangga melalui Wakapolres, Kompol Suryadi didampingi Kabag Ops, Kompol Agus Slamet menerangkan bahwa berdasarkan laporan yang diterima pihaknya tahun sebelumnya kebakaran lahan di Lubuklinggau sudah menghanguskan sekitar dua hektar lahan.
“Itu ada sekitar dua hektar lahan yang terbakar tahun kemarin,” ujarnya.
Kebakaran lahan yang menghanguskan lahan sekitar dua hektar tersebut diduga disengaja oknum masyarakat untuk bercocok tanam. “Masyarakat sengaja, dia mau buka lahan ilalang kosong, mau cocok tanam, dia bakar,” bebernya.
Polres Lubuklinggau menyebut, potensi kebakaran lahan diwilayah Lubuklinggau terdapat diwilayah Kecamatan Lubuklinggau Utara I, Lubuklinggau Selatan I dan Lubuklinggau Timur II. “Wilayahnya banyak kebun dan ilalang,” timpalnya.
Untuk itu, rakor kemarin yang diantaranya dihadiri perwakilan Pemkot Lubuklinggau, Koramil, Tagana, Babinsa, Babinkamtibmas dan pihak Polres terus melakukan upaya sosialisasi. Termasuk pihak Kelurahan dan Kecamatan agar terus melakukan pendekatan kepada masyarakat.(dhiae)
