PAGAR ALAM,MS – Upacara bendera kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelum masa Pandemi Covid-19. Dimana, tahun ini peserta upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-76 tahun yang digerla Pemerintah Kota (Pemkot) Pagaralam hanya diikuti 40 peserta. Peserta itu yakni Polri, TNI, dan Forkompimda Kota Pagaralam.
Upacara bendera merah putih itu digelar di lapangan Merdeka Alun-alun Kecamatan Pagar Alam Utara, Kota Pagar Alam, Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel).
Walikota Pagaralam Alpian Maskoni menuturkan, upacara kali ini berbeda sebelum wabah virus Covid-19 karena berlangsung sederhana.
“Alhamdulilah upacara pengibaran bendera merah putih sudah kita laksanakan,” ujarnya.
Dikatakan dia, pelaksanaan upacara ini untuk membangkitkan semangat agar Pandemi Covid-19 ini dapat berlalu.
“Semoga kita tetap semangat dan bisa terbebas dari Covid-19,” uajrnya.
Sementara itu Ketua DPRD Kota Pagaralam Jenni Sandiyah mengatakan, peringatan Kemerdekaan RI ke-76 ini membangkitkan semangat dalam menghadapi Pandemi Covid-19.
“Semangat agar tercipta hidup sehat, aturan bersosialisasi dan berkegiatan yang normal kembali sehingga terlaksana pembangunan sumber daya manusia Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi dan infrastruktur yang berkualitas dan berkelanjutan kedepannya,” harapnya.
Pantauan dilapangan peringatan hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke- 76 tahun 2021 yang dilaksanakan di lapangan Merdeka Alun-alun Kota Pagar Alam di tengah kondisi Pandemi Covid-19 berlangsung secara khidmat dan tertib.
Pasukan pengibar bendera dilaksanakan oleh siswa-siswi terbaik dari seluruh sekolah tingkat SMU se-kota Pagar Alam yang sukses mengibarkan bendera sang saka Merah Putih di lapangan historik merdeka Pagar Alam yang mana di tanah lapang ini pertama kali dilaksanakan perkumpulan TNI dan Rakyat usai perang agresi melawan Belanda 1 dan 2 untuk mengibarkan bendera kebangsaan.
Sebagaimana diketahui Kota Pagar Alam masuk dalam catatan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia dengan menghasilkan nama-nama besar para pejuang.
Pagar Alam yang dikenal dengan nama “Kota Perjuangan” ini pada masa itu menjadi salah satu pusat pendidikan para Perwira dan Bintara Pejuang Pembela Tanah Air (PETA) yang kemudian hari menjadi cikal bakal lahirnya Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga dalam catatan sejarah perjuangan bangsa menjadi tempat pelarian dan konsolidasi para pemimpin bangsa kala itu untuk menjaga eksistensi Negara Indonesia di mata Internasional. (Len)
