LUBUKLINGGAU, MS – Warga sekitar Jl Sungai Kuti, RT 04, Kelurahan Air Kuti, Kecamatan Lubuklinggau Timur I kesal dengan banyaknya tumpukan sampah yang dibuang dipinggir jalan hingga menimbulkan bau tidak sedap. Kekesalan warga memuncak dengan menghamburkan tumpukan sampah kejalan hingga akses jalan disekitar sempat tidak dapat dilintasi kendaraan.
Tumpukan sampah yang dihamburkan warga tersebut terjadi pada Kamis sore (14/9/2017). Itu sebagai bentuk kekecewan warga sekitar kepada warga dari luar lingkungan tersebut yang melintas diakses jalan pintas itu dengan membuang sampah sembarangan. Dan Jumat (15/9/2017) pihak Kelurahan, Kecamatan dibantu babinkamtibmas Polsek Lubuklinggau Timur serta Dinas Lingkungan Hidup mengumpulkan Ketua RT dilingkungan tersebut. Kemudian tumpukan sampah yang berserakan dijalan dibersihkan serta diangkut.
“Kita disini mengelola sampah dengan cara patungan, jadi diangkut. Nah yang melintas dijalan ini ada yang membuang sampah sembarangan. Padahal sudah jelas tidak boleh membuang sampah sembarangan disini,” kata Ketua RT 04, Kelurahan Air Kuti, Ramtenar.
Pihaknya menduga, orang yang acapkali membuang sampah disekitar akses jalan pintas tersebut merupakan orang bukan dari lingkungan RT setempat. Sebab keberadaan akses jalan Sungai Kuti merupakan akses jalan pintas yang biasa dimanfaatkan pengendara atau warga dari luar lainnya dengan membawa sampah kemudian lantas membuangnya dilokasi. Padahal lokasi itu bukan tempat pembuangan sampah.
Camat Lubuklinggau Timur I, Heni Fitrianti mengatakan akses jalan sungai Kuti merupakan akses jalan pintas. Sehingga dugaan tumpukan sampah dibuang oleh pengendara yang kebetulan lalu lalang saat akan pergi dengan membawa sampah untuk dibuang, tujuannya kelokasi pinggir jalan dilokasi itu.
“Saya sudah kumpulkan RT, jadi turun bersama lingkungan hidup, Babinkamtibmas Polsek agar tidak memblokade jalan dengan sampah karena dapat menganggu kamtibmas,” bebernya.
Lebih lanjut pihaknya sebagai tindaklanjut pasca dilakukan proses pembersihan dan pengangkutan sampah kemarin, maka disekitar lokasi akan dibuatkan Poskamling sebagai tempat pengawasan sekaligus pos jaga. Sehingga fungsi pos tersebut dapat ditempatkan warga yang melakukan penjagaan dan pengawasan agar tidak ada lagi oknum warga membuang sampah sembarangan.
“Ada tujuh kelurahan diwilayah kita dapat bantuan motor sampah. Khusus kelurahan air kuti memang belum dibantu, karena mereka mengelola sendiri (sampah). Mereka ini kesal, disini warga sering gotong royong, nah orang dari luar seenaknya buang sampah dilingkungan mereka,” pungkasnya. (dhiae)
