PALEMBANG, MS – Kontribusi perkebunan kelapa sawit memiliki peran penting dalam perekonomian nasional. Hal ini diungkapkan pakar tanah dan gambut dari Universitas IPB DR Basuki Sumawinata, saat memberikan materi pada acara Workshop Jurnalistik yang digelar Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) bekerjasama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Hotel Aston Palembang, Selasa (16/5/2017).
Dikatakan dia, Industri sawit menjadi besar dan semakin memberikan manfaat besar bagi perekomian. Dimana, industri padat karya ini merupakan salah satu sumber devis negara terbesar kedua setelah hasil tambang minyak bumi dan gas. “Industri kelapa sawit juga selain menjadi pendapatan nasional, juga menyediakan banyak lapangan pekerjaan,” ungkapnya.
Menurut dia, pembangunan perkebunan kelapa sawit juga mampu mengurangi kemiskinan khususnya di daerah pedesaan. “Industri sawit memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial secara signifikan di Indonesia,” pungkasnya.
Direktur Riset PWI Pusat Agus Sudibyo mengatakan, dalam hal ini peran media harus bersikap netral. “Sebagai wartawan harus bersikap bijak dalam menentukan siap dalam memberikan informasi kepada masyarakat,” ujanya.
Supartijo (56) petani sawit di wilayah Kabupaten Banyuasin mengungkapkan memiliki perkebunan sawit sangat menguntungkan hasil TBS terus menerur sepanjang produktif dari 3 sampai 30 tahun.
“Pemeliharaan kebun sawit sangatlah gampang bahkan tahan dari penyakit hama. Serta untuk produksinya ataupun juga pendapatan sangat lebih baik,” ujarnya.
Selain itu, Supartijo menyebutkan bercocok tanam di perkebunan kelapa sawit memiliki banyak kendala juga. “Permasalan dilahan gambut untuk pengelolahan tata air cukup mahal, tranfortasi sulit, pengiriman TBS sering tersendat, mudah terjadi kebakaran dimusim kemarau, penualan TBS cukup rendah,” ungkapnya.
Bahkan masih dikatakan Supartijo dimana para petani kelapa sawit memiliki inisiatif sendiri ketika membuka lahan kelapa sawit dengan cara jangan dibakar, dan juga diharuskan membuka jalur transfortasi tersendiri untuk armada angkutan TBS.
“Membuka lahan gambut yang dilakukan oleh kelompok tani rukun sejahtera terdiri dari 138 sertifikat dengan keanggotaan sebanyak 115 orang tersebut telah menggunakan bibit dari PT Lonsum karena produktivitas sangat tinggi,” jelasnya. (nor)