4 Pekerja Proyek Dana Desa Dianiaya

HEADLINE, KRIMINAL264 views

INDRALAYA, MS – Empat orang pekerja proyek pembangunan jalan setapak yang dananya bersumber dari dana desa, di Desa Mekar Sari Kecamatan Rantau Alai Ogan Ilir, Sumatera Selatan melapor ke Mapolres Ogan Ilir, Jumat (16/12/2016).

Keempat orang pekerja itu mengadukan kasus penganiayaan yang dilakukan seseorang berinisial A, warga desa yang sama.

Salah seorang korban penganiayaan Rahmad  mengatakan, awalnya ia tengah bekerja membangun jalan setapak sepanjang 1120 meter di desanya. Saat tengah asyik bekerja tiba-tiba datang A dan langsung memukul dirinya menggunakan kayu dengan keras. “Saya tidak tahu permasalahnya sehingga dia (pelaku) memukul,” ungkapnya.

Bahkan, tidak hanya Rahmad, tiga orang lainnya masing-masing Budiono, Ahyar dan Mukamir juga mengalami hal yang sama dipukul oleh A dengan kayu.

Tidak terima dirinya dipukul tanpa sebab, keempat orang itu dengan diantar belasan pekerja lainnya datang ke Mapolres Ogan Ilir untuk melaporkan hal itu. Namun, sebelum melapor mereka sempat melakukan visum di puskesmas terdekat.

“Tiba-tiba digebuk saat tengah memasang gorong-gorong. Sampai sekarang masih terasa sakit, untuk itu saya bersama tiga orang lainnya datang ke sini untuk minta keadilan,” tegasnya.

Sementara Firdaus, bendahara kegiatan yang mengantar keempat korban tersebut mengatakan, persoalan itu dimulai sejak kepala desa definitf yang sudah terpilih dilantik.  Sehari usai dilantik kepala desa mengeluarkan surat agar proyek tersebut dihentikan.

Namun pelaksana yang merasa sudah terikat kontrak terus melaksanakan pekerjaan karena masa waktu pengerjaan sudah hampir berkahir.

“Tanggal 13, satu jam usai dilantik kades terpilih mengeluarkan surat ke ketua pelaksana agar pekerjaan proyek dihentikan, namun oleh kepala desa (mantan pjs kepala desa, red) memerintahkan proyek terus dilanjutkan, akibat dilanjutkan orang itu  kemarin ia datang lagi dan mengancam, hingga akhirnya berujung kejadian penganiayaan hari ini,” katanya.

Firdaus menduga ada keterlibatan oknum anggota DPRD Ogan Ilir dalam kasus penganiayaan tersebut. Oleh karena itu ia mendukung keempat korban penganiayaan melapor ke polisi agar mendapat keadilan dan perlindungan karena pekerjaan pembangunan belum selesai. (jn)

News Feed