LUBUKLINGGAU, MS – Empat elemen masyarakat yang dipimpin oleh Ketua TP PKK Kota Lubuklinggau, Hj Yetti Oktarina Prana, bakal segera membedah rumah milik Pak Slamet, pensiunan guru SMA 1 Muhammadiyah Lubuklinggau yang tinggal digubuk reot, diketahui tepat dipinggir jurang di Jalan Kesehatan, RT 01, kelurahan Bandung Kiri, Kecamatan Lubuklinggau Barat II.
Donasi dana yang dihimpun melalui patungan sejumlah elemen tersebut, saat ini terkumpul mencapai Rp 38 juta, yakni terdiri dari bantuan Walikota Lubuklinggau sebesar Rp 5 juta, TP PKK sebesar Rp 18 juta, kemudian Alumni SMA 1 Muhammadiyah Rp 10 Juta, serta Linggau Berbagi sebesar Rp 3 juta dan Da’rut Tauhid sekitar Rp 4 juta.
“Alhamdulillah semua element hadir dalam kehidupan pak Slamet. Ternyata masih banyak masyarakat atau elemen pemuda yang peduli di Kota Lubuklinggau. Dengan seperti ini, kita tidak memberatkan pemerintah dalam membantu masyarakat seperti pak slamet ini,” ungkap Rina, sapaan akrab Ketua TP PKK Lubuklinggau, Jumat (28/10).
Dijelaskan Rina, bedah rumah untuk pak Slamet merupakan wujud kebersamaan masyarakat dalam membantu sesama, serta wujud kepedulian berbagai elemen terhadap warga yang bernasib seperti pak slamet.
“Dengan adanya komunitas peduli ini, saya yakin dan saya optimis kedepan kita bisa lebih banyak lagi berbuat untuk orang-orang seperti pak Slamet,” ujarnya.
Dikatakan dia, selain membedah rumah milik Pak slamet, agar menjadi rumah yang lebih layak untuk hari tua, pihaknya juga akan membuatkan usaha kecil-kecilan bagi keluarga Pak Slamet, agar bisa mengisi hari tua tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Kalau dana ini ada sisanya, kita akan buatkan pak Slamet usaha kecil-kecilan dirumahnya,” kata dia.
Diterangkanya, ia mengetahui ketimpangan sosial ini, awalnya dari media sosial dan lembaga sosial yang menemuinya beberapa hari lalu serta media cetak.
“Awalnya bukan dari Camat dan Lurah, saya kurang pahamlah soal itu, karena ini juga bukan program pemerintah, tapi dari masyarakat yang bahu-membahu patungan untuk Pak Slamet,” tegasnya.
Sedangkan, Pak Slamet yang saat itu duduk tepat disamping Rina mengatakan, sangat bersyukur dan beterimakasih atas kehadiran pemerintah dan lembaga lainnya yang telah membantu dan peduli kepadanya.
“Terimakasih sebanyak-banyaknya. Saya dulu memang guru di SMA Muhammadiyah. Saya mengajar mata pelajaran Sejarah, tapi sudah lama pensiun karena sudah tua,” kata pria yang lahir 72 tahun silam itu.
Sementara itu, M Assad, anggota TNI KODIM 0406 MLM yang juga penggagas donasi alumni untuk sang guru mengatakan, dia bersama alumni lainnya baru mengetahui kondisi kehidupan gurunya tersebut, saat menggelar reuni alumni beberapa waktu lalu.
“Pak Slamet ini guru Sejarah kami waktu itu, saya tamat tahun 1995 disana, awalnya kami main kerumahnya, namun setelah melihat keadaanya, kami bergerak untuk membantu beliau,” ungkapnya. (sen)