oleh

Berikan Wawasan dan Ilmu Kepada Masyarakat, DLH OKU Timur Sosialisasikan Program Kampung Iklim

OKUTIMUR, MS – Berikan wawasan dan ilmu kepada masyarakat di Bumi Sebiduk Sehaluan, Pemerintah Kabupaten OKU Timur melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) OKU Timur mendirikan dan Sosialisasikan Program Kampung Iklim (ProKlim) Tahun 2024.

Sosialisasi program ProKlim ini di buka langsung oleh Wakil Bupati OKU Timur H.M Adi Nugraha Purna Yudha SH didampingi Kepala DLH OKU Timur Feri Hadiansyah, S.T, M.M bertempat di Ruang Rapat Bina Praja II Setda OKU Timur.

Sosialisasi tersebut turut diikuti oleh Asisten 1 Setda OKU Timur Drs. Dwi Supriyanto, M.M dan diikuti banyak perserta lebih kurang 70 orang dengan menghadirkan narasumber Seorang Penyuluh pada Kementerian LHK untuk Wilayah Sumatera Dwi Setyo Hatmojo, S.P. M.Si dan Hoirul Bakhri Seorang Pengamat sekaligus Pencinta Lingkungan Hidup.

Kepala DLH OKU Timur Feri Hadiansyah, S.T, M.M mengatakan, sosialisasi tersebut dilatarbelakangi oleh adanya syarat dalam penilaian penghargaan piala Adipura bahwa harus terpenuhinya syarat aplikasi IPSN dan terbentuknya Kampung Iklim.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan wawasan, ilmu dan teknis-teknis tentang Program Kampung Iklim atau ProKlim,” katanya.

Dikatakan, dalam pemenuhan ProKlim ini sendiri minimal mencapai angka 30% dari jumlah desa yang ada.

“Itu artinya dari 305 Desa di OKU Timur, minimal sekitar 83 Desa yang harus memenuhi ProKlim,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati OKU Timur H.M. Adi Nugraha Purna Yudha, S.H dalam bimbingan dan arahannya menjelaskan, bahwa pentingnya program kampung iklim di Kabupaten OKU Timur dikarenakan mayoritas pencaharian masyarakat adalah petani dan berkebun yang secara tidak langsung akan bergantung dengan iklim, baik kemarau maupun penghujan.

“Sebelum kita membahas lebih jauh terkait ProKlim ini kita harus koreksi terlebih dahulu kesadaran kita terhadap cinta lingkungan. Kita harus mulai dari elemen terkecil yaitu mulai dari diri kita sendiri, kemudian keluarga, baru kelompok seperti dalam kegiatan kita pada hari ini. Minimal kita paham larangan dan aturan dalam menjaga lingkungan hidup,” ujarnya.

Ia juga mengharapkan Program Kampung Iklim yang saat ini dikenal sebagai Program Komunitas Sadar Iklim dapat berjalan dengan berkelanjutan, tidak mengambang, sehingga yang terpenting adalah peran signifikan pada SDM, sebab menurutnya tanpa SDM yang menggerakkan maka ProKlim tidak dapat berjalan.

“Kita ketahui di penghujung tahun 2023 kita menghadapi fenomena El-Nino bukan hanya di Indonesia namun juga Dunia. Dampak El-Nino pun begitu luar biasa terutama pada sektor pertanian. Maka dengan adanya ProKlim ini diharapkan kita bisa mempersiapkan diri dan mengatasi perubahan iklim ekstrim jika suatu saat terjadi lagi,” pungkasnya. (Boy)

News Feed