MUARAENIM, MS – Menjelang pengumuman kelulusan tingkat SMA, Selasa 2 Mei mendatang, Kepolisian Resort Muaraenim mengimbau agar siswa tidak merayakannya secara berlebihan. Hal itu diungkapkan Waka Polres Muaraenim, Kompol M Adil didampingi Kasat Lantas AKP Adik Listiyono saat dikonfirmasi, Senin (1/5/2017).
Dikatakan oleh Adil, perayaan kelulusan secara berlebihan tersebut yakni dengan melakukan konvoi ke jalan raya dan aksi coret seragam sekolah. “Kelulusan itu sebaiknya dirayakan dengan sujud syukur, bukan dengan konvoi,” ujar Adil.
Aksi konvoi ke jalan raya tersebut, ungkapnya, selain mengganggu pengguna jalan lain juga dapat membahayakan para siswa tersebut. “Jalan itukan bukan hanya milik mereka (siswa yang konvoi, red), tapi juga milik masyarakat lain juga,” tegasnya.
Sedangkan seragam sekolah, lanjutnya, ada baiknya disimpan atau disumbangkan kepada yang membutuhkan. Dirinya juga menegaskan kepada para siswa yang merayakan kelulusan untuk tidak merusak fasilitas umum dengan mencoretnya.
“Yang harus disadari, lulus SMA bukan akhir dari mencari ilmu. Dengan melakukan konvoi dan coret seragam tersebut akan membuat masyarakat menilai mereka bukan pelajar yang terdidik,” imbuhnya.
Lebih jauh Adil mengatakan, selain tugas kepolisian, peran pihak sekolah dan orang tua juga dibutuhkan agar para siswa tersebut tidak melakukan konvoi dan coret seragam.
Hal senada juga diungkapkan Kasi Kurikulum SMA Dinas Pendidikan Sumsel, Arwan saat dibincangi awak media beberapa waktu lalu. Dirinya mengatakan pihaknya telah mengimbau seluruh sekolah agar melarang siswanya merayakan kelulusan dengan konvoi dan coret seragam. “Selain itu, untuk mengantisipasi hal tersebut, kita juga menghimbau pihak sekolah agar hasil kelulusan diumumkan melalui website sekolah atau dikirim melalui pos. Namun hal ini sepenuhnya kewenangan dari sekolah masing-masing,” ujar Arwan. (dev)
