UBUKLINGGAU, MS – Gempa bumi yang terjadi di Bengkulu Utara kemarin (13/8/2017) sekitar pukul 10.08 WIB juga dirasakan warga Lubuklinggau. Gempa berkekuatan 6,6 SR tersebut sempat membuat sejumlah warga bumi Sebiduk Semare panik dengan memilih keluar rumah guna menghindari hal yang tidak diinginkan.
Elpan Juniardi (30), warga Jl Yos Sudarso, RT 2, Kelurahan Batu Urip Taba, Kecamatan Lubuklinggau Timur I mengatakan, awalnya goyangan gempa yang dirasakannya waktu berada didalam kamar saat tengah rebahan diranjang dalam kamar. Namun baru sebentar rebahan, ranjang kamar yang terbuat dari besi dirumahnya itu bergeser. “Spontan saya melompat dan berdiri dilantai untuk memastikan apakah benar itu gempa atau bukan yang saya rasakan,” jelasnya.
Tak berselang lama, goyangan gempa kembali terasa. Sehingga dengan spontan pula langsung berteriak keluar rumah sekaligus mengajak Ayah dan adik perempuan untuk segera keluar rumah guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. “Adik saya tadinya lagi masak didapur, Ayah lagi nonton langsung saya suruh matikan. Lantas spontan karena panik, keduanya saya ajak keluar,” ujarnya.
Selain itu, warga sekitar lingkungan rumahnya juga sudah banyak yang keluar rumah. Itu dikarenakan sejumlah warga khawatir dengan goyangan gempa yang cukup kuat dirasakan. “Sempat panik nunggu diluar, kelang sekitar satu menit, keluarga saya dan warga sekitar kembali masuk kerumah,” terangnya.
Elpan mengungkapkan, goyangan gempa yang dirasakan kemarin cukup kuat terasa dibandingkan dengan goyangan gempa sebelum-sebelumnya. “Ini lumayan kuat dibandingkan kemarin yang terjadi di Bengkulu,” bebernya.
Sama halnya dikatakan Aan Afriandi (32), warga Kelurahan Watervang, Kecamatan Lubuklinggau Timur I mengaku dirinya saat terjadi gempa tengah berada dikamar mandi rumah kontrakannya. Kemudian setelah merasakan goyangan yang cukup kuat dengan spontan keluar dan langsung menggendoong putranya yakni Azam (3) saat itu tengah tidur. “Langsung saya gendong dan bawa keluar rumah,” kata Aan.
Kondisi panik juga dirasakan tetangga sebalah kontrakannya. Yang mana warga dilingkungan dekat kontrakannya juga sudah keluar dari rumah. “Ramai diluar rumah, khawatir terjadi apa-apa saat gempa terjadi. Sebab goyangannya cukup kuat,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Lubuklinggau, Kgs Ferry menjelaskan hingga dengan kemarin sore pihaknya belum mendapatkan laporan terkait dampak dari gempa yang terjadi di Bengkulu hingga terasa di Lubuklinggau. Dan pihaknya tetap koordinasi dan memberikan laporan ke BPBD Provinsi Sumsel. “Sejauh ini alhamdulillah belum ada laporan,” jelasnya.
Lebih lanjut dirinya berharap agar BPBD di Lubuklinggau dapat terbentuk. “Melihat Lubuklinggau termasuk kota bencana, ditambah lagi berdekatan dengan Bengkulu. Sehingga rawan. Ada baiknya perlu dipertimbangkan pembentukan BPBD. Biar kita mudah memberikan penanganan baik dari sarana dan prasaran,” timpalnya.
Sejauh ini dinas yang dipimpinnya masih bergabung dengan Pemadam Kebakaran. Ditambah lagi sarana dan prasaran pendukung tidak ada. “Kita ini berdekatan dengan Bengkulu, jadi kalau bengkulu gempa pasti terasa juga di Linggau. Sama seperti banjir bandang kemarin, itu kiriman dari Rejang Lebong. Jadi ada akibat juga,” pungkasnya. (dhiae)