MUSIRAWAS, MS – Sejumlah buruh yang tergabung dalam masyarakat BTS Ulu Bersatu dengan didampingi Front Perlawanan Rakyat (FPR) kemarin (4/5/2017) menggelar aksi didepan kantor Disnakertrans Kabupaten Mura di Muara Beliti.
Dalam aksinya mereka menuntut dan mendesak PT Dapo Agro Makmur (Oriental Group) agar memenuhi sejumlah poin. Diantaranya penuhi hak pekerja Buruh Harian Lepas (BHL) berupa waktu gajian yang jelas, BPJS, jaminan kesehatan dan perlindungan kecelakaan.
“Harus memberi prioritas tenaga lokal yang kompeten dan potensial untuk duduk pada posisi strategis baik dijajaran administrasi maupun operasional lapangan. Status pekerja, tenaga lokal, sekuriti harus diperjelas,” kata Taufik Gonda selaku perwakilan Masyarakat BTS Ulu Bersatu.
Kemudian mendesak semua pihak yang berwenang yakni Disnakertrans Kabupaten Mura, kepolisian dan kantor imigrasi untuk memeriksa legalitas hukum dan keabsahan berbagai syarat administrasi KTA yang ada di perusahaan Oriental Group. “Bila ditemukan pelanggaran, maka jalankan proses hukum termasuk deportasi TKA yang melanggar hukum tersebut ke negara asalnya,” ujar dia.
Selain itu, menuntut dan mendesak pihak berwenang dalam hal ini Bupati Mura untuk mencabut izin operasional perusahaan dalam Oriental Group, apabila tidak tunduk dengan aturan NKRI. Dan tidak menghargai hak pekerja lokal, tidak memberikan kesejahteraan bagi masyarakat disekitar operasionalnya.
“Apabila aksi ini tidak mendapat tanggapan dan respon untuk disikapi, maka semua aktifitas operasional perusahaan harus dihentikan sampai ada kejelasan atas berbagai permasalahan tersebut,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Disnakertrans Kabupaten Mura, H Burlian mengatakan pihaknya menyambut baik tuntutan yang disampaikan para buruh. “Apabaila memang benar, kami siap didepan, apa yang dituntut buruh ini. Kalian berhak mendapatkan kehidupan yang layak selaku buruh,” jelas dia.
Pihaknya siap memfasilitasi kepentingan-kepentingan buruh. Dan mengimbau agar aksi yang dilakukan mereka tidak anarkis. Sebab kemarin, aksi itu disamping digelar dikantor Disnakertrans Kabupaten Mura, mereka juga melanjutkan aksi ke kantor oriental group di Lubuklinggau.
“Kami harapkan tidak anarkis. Kami siap untuk memfasilitasi atas apa yang telah disampaikan tadi, untuk memberikan mediasi kepada rekan-rekan buruh. Sehingga apa yang menjadi hak buruh akan menjadi kenyataan,” pungkasnya. (dhiae)
