oleh

PT Pertamina EP Asset 2 Bor Sumur PMB-p18 dan PMB-P21

Asset 2 General Manager, diwakili oleh Government & PR Assistant Manager M Gustaf Akib saat membagikan bingkisan.
Asset 2 General Manager, diwakili oleh Government & PR Assistant Manager M Gustaf Akib saat membagikan bingkisan.

Prabumulih, MS – Harga minyak dunia yang sempat turun ke angka 30 USD per barel kini berangsur naik, hal ini memacu perusahaan minyak dan gas nasional untuk terus melakukan kegiatan eksplorasi. Dengan demikian, dapat mampu meningkatkan cadangan minyak.

Hal itu dilakukan PT Pertamina EP Asset 2 adalah anak Perusahaan PT Pertamina (Persero) yang merupakan salah satu Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) dengan SKK Migas yang menjalankan operasinya di wilayah Sumatera bagian Selatan dengan melakukan pengeboran Sumur PMB-P18 dan PMB-P21 yang berada di Kelurahan Patih Galung, Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih.

Pengeboran ini merupakan yang keempat dari delapan sumur eksplorasi baru yang direncanakan di tahun 2016. Sebelumnya, PT Pertamina EP Asset 2 menggelar sosialisasi dan selamatan pada Selasa (26/7) bertempat di RT 06 RW 02, Kelurahan Patih Galung.

Asset 2 General Manager, diwakili oleh Government & PR Assistant Manager, M. Gustaf Akib mengungkapkan bahwa masyarakat harus turut berbangga di Kelurahan Patih Galung masih berkesempatan untuk dilakukan pengeboran di tahun 2016.

“Sudah lama kami tidak melakukan pengeboran di daerah ini, tetapi kami melihat adanya potensi di lokasi sumur tersebut, semoga pengeboran ini memberikan hasil sesuai dengan harapan,” ujarnya.

Gustaf juga menyampaikan bahwa turunnya harga minyak dunia berpengaruh kepada hasil bagi migas.

“Daerah penghasil migas terkena dampak yang cukup signifikan, utamanya karena dana bagi hasil yang berkurang, kita berdoa agar harga minyak bisa kembali ke angka semula,” ungkapnya.

Menurut dia, dukungan dari pemerintah setempat dan masyarakat dapat menjadi semangat bagi pekerja pengeboran untuk mencapai hasil maksimal serta memperhatikan aspek keamanan dan keselamatan kerja yang tinggi.

“Demi kelancaran proses produksi migas, pelaksanaan pengeboran ini memerlukan dukungan dari para stakeholder, utamanya masyarakat yang berada di sekitar area pengeboran tersebut,” pungkasnya.

Assisten II Sekretariat Daerah Kota Prabumulih Drs HM Yusuf Arni SPd MM menyampaikan pesan dari Walikota yang mengajak masyarakat dan perangkat pemerintahan untuk mendukung program perusahaan maupun pemerintah agar hasil yang diperoleh dapat kembali serta dinikmati oleh masyarakat.

“Janganlah mengganggu Pertamina dalam melaksanakan kegiatan operasinya, karena apa yang dilakukan oleh perusahaan ini akan kembali lagi ke masyarakat,” pintanya.

Yusuf menyampaikan bahwa dengan kehadiran Pertamina di lingkungan masyarakat turut membantu pembagunan jaringan gas kota.

“Jaringan gas kota di Prabumulih ini gas-nya berasal dari bumi Sumatera Selatan, bisa dinikmati oleh masyarakat secara gratis dan satu-satunya di Indonesia, jika sesuai rencana bulan Desember akan diresmikan oleh Bapak Presiden kita, tentunya ini tidak lepas dari peran Pertamina untuk masyarakat Prabumulih,” pungkasnya.

Sementara, Asset 2 G&G Manager, diwakili G&G Engineer, Febri Prasetiyanto menyampaikan mengenai rencana pengeboran sumur PMB-P18 dan PMB-P21 yang merupakan pengembangan Struktur PMB untuk menambah titik serap migas dengan target Hydrocarbon pada lapisan PB Series (PB22, PB24, PB25, PB26, PB27). Pelaksanaan pengeboran direncanakan akan berlangsung selama 74 hari kerja menggunakan rig PDSI 1000HP/N80-B2, sementara tajak sumur akan dimulai pada akhir Juli 2016.

“Kedua sumur ini berada dalam satu cluster dan akan dibor secara berarah dengan lokasi subsurface sumur PMB-P18 terletak 200 meter sebelah barat dari sumur referensi PMB-26 dengan kedalaman akhir 2900 meter, sedangkan PMB-P21 terletak 750 m sebelah selatan dari sumur referensi PMB-26 lapisan PB25A,” ungkapnya.

Pencapaian kinerja PT Pertamina EP Asset 2 di Semester I tahun 2016 adalah 95% untuk minyak atau 16.967 bopd dan 98.8% untuk gas atau 439 MMSCFD dari target RKAP 2016, Perusahaan berharap bahwa dengan pengeboran baru tersebut dapat mengejar pencapaian hingga akhir tahun 2016. (nor)

News Feed