LAIS, MS – Ketua PKK Musi Banyuasin (Muba) Hj Thia Yufada Dodi Reza mengukuhkan Duta Baca peserta didik siswa SMP/sederajat di SMP Negeri 3 Kecamatan Lais, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Hadir pada kesempatan itu Bupati Muba H Dodi Reza Alex, Kapolres Muba, AKBP Andes Purwanti SE MM, Dandim 0401 Muba,Letkol CZI Mulyadi SIP, Perwakilan Pengadilan Negeri Sekayu, Para Asisten, Staf ahli dan Kepala Perangkat Daerah Kabupaten Muba.
Dalam sambutanya Dodi Reza Alex bupati Muba menyampaikan bahwa dirinya bangga dengan anak didik SMP Negeri 3 Lais. Ia beralasan, dimana anak anak didik SMP 3 Lais telah mampu Teleconference bersama guru dan pelajar SMP Oresundsgymnasiet Landskrona Swedia. “Ini sungguh luar biasa dengan jaringan Teknologi Informasi dan telekomunikasi jarak jauh SMP Negeri 3 Lais bisa berkomunikasi dengan guru guru dan siswa SMP di Swedia sana dan saling berbagi ilmu pengetahuan. Artinya SMP Negeri kita dikenal di negara lainnya di dunia ini.
Untuk itu, ia minta tenaga pendidik untuk mempertahankan program ini. “Saya selaku kepala daerah paling teleconfrence masalah pemerintahan paling masih dalam negeri saja paling ke menteri atau presiden. Tapi sekarang anak didik kita SMP 3 Lais bisa teleconfrence ke Swedia,” pungkas Dodi.
Selanjutnya Dodi menyampaikan, bagi saya seluruh jajaran Pemkab bahwa pendidikan itu adalah nomor satu. “Komitmen kita terus tingkatkan masalah pendidikan. Ya, pada HGN dan Hut PGRI ke 73 saya sampaikan kepada seluruh tenaga pendidik di Muba. Pemkab Muba menaikan gaji honor tenaga pendidik 80 persen dari gaji sebelumnya yang mereka terima dan honor K2 kita akan pikirkan kepastian dalam pengangkatan kontrak. Ya, tujuan supaya guru-]guru lebih sejahtera kedepanya selain kesejateran para guru tentunya sarana dan prasarana sekolah kita tingkatkan dan terus kita kembangkan secara berkesinambungan dan kedepan sekokah kita ada laborotorium bahasa dan sarana prasarana lainnya dan termasuk pembagian seragam sekolah gratis buat anak didik kita baik tingkat SD dan SMP sesuai kewenangan kita tingkat kabupaten,” ujar Dodi.
Menurut dia, salah satu upaya pihak mulai gerakan membaca di Kabupaten Musi Banyuasin. “Saya instruksikan setiap sekolah di Muba harus ada duta baca untuk kemudian mengimbaskan gerakan budaya membaca ke peserta didik lainnya,” ungkap Dodi di sela Pengukuhan Duta Baca Sekolah untuk Tingkat SMP Kecamatan Lais, Kecamatan Keluang, dan Kecamatan Lalan serta Teleconference Bersama Guru dan Pelajar SMP Oresundsgymnasiet Landskrona Swedia, Kamis (6/12/2018) di SMPN 3 Lais.
Dikatakan, di tengah meningkatnya teknologi digital yang memberikan kemudahan dalam mengakses informasi secara cepat, membaca masih menjadi kebutuhan yang dinomorduakan. “Nah, inilah yang menjadi tugas kita bersama untuk kembali meningkatkan minat dan budaya membaca,” urainya.
Dijelaskan, urutan pertama bangsa paling melek huruf dan memiliki kecakapan membaca tertinggi adalah Finlandia. Disusul berikutnya Norwegia, Islandia, Denmark, dan Swedia. Dengan demikian posisi lima besar diisi sepenuhnya oleh negara Nordik maupun Skandinavia. “Untuk itu, kali ini kita teleconference dengan Sekolah di Swedia, untuk bertukar pikiran dan merumuskan program supaya minat baca di Muba ini tinggi,” terangnya.
Ditempat yang sama Bunda Baca Muba Thia Yufada Dodi Reza mengatakan ada sepuluh keuntungan dari membaca.
Pertama, terhindar dari kebodohan. Kedua, bisa meningkatkan konsentrasi. Ketiga, bisa menjadi tahu akan sesuatu hal yang semula belum tahu sama sekali. Keempat, dapat mengembangkan kefasihan bertutur kata. Kelima, dapat mengungkapkan sesuatu secara lisan dengan mudah.
Keenam, dapat mengeksplorasi dan mengembangkan materi yang ingin kita ungkapkan. Ketujuh, dapat mengambil manfaat dari pengalaman orang lain. Kedelapan, bisa membangun negara. Kesembilan, bisa mengetahui kronologi suatu peristiwa. Kesepuluh, bisa menghilangkan stress.
“Dari keuntungan-keuntungan tersebut dapat disimpulkan bahwa membaca itu penting, karena dengan membaca kita dapat memperoleh informasi atau ilmu pengetahuan yang tidak hanya bermanfaat bagi kita namun bagi orang lain pula,” jelas mantan presenter Metro TV itu.
Lanjutnya, keberadaan duta baca ini akan juga dibentuk di Sekolah-Sekolah pedesaan. “Jadi, nanti bertahap seluruh Sekolah di Muba ini akan memiliki Duta Baca di masing-masing sekolah. Nah, mereka inilah nantinya punya tugas juga untuk mengajak peserta didik lainnya giat untuk membaca dan juga menulis,” tukasnya.
Sementara itu, salah satu murid SMPN 3 Lais kelas X, Sylvia Larasati menyebutkan dirinya sangat termotivasi untuk lebih giat membaca setelah kehadiran Bupati Muba dan Bunda Baca Muba. “Pak Bupati dan Bunda Baca sangat menginspirasi, semoga nantinya kami bisa sukses seperti mereka kedua dan giat untuk membaca,” pungkasnya. (red)
