LUBUKLINGGAU, MS – Setelah resmi di operasikan sejak tanggal 11 Januari lalu, Rumah Sakit Siloam Silampari yang terletak di Jln Yos Sudarso, Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan LubukLinggau Timur 1 berhasil membantu seorang pasien ibu melahirkan untuk pertama kali.
Bayi yang lahir Minggu lalu itu, berdasarkan usulan dari pihak RS Siloam diberi nama Putri Silampari. Hal itu disesuaikankan dengan daerah kota Lubuklinggau, Musi Rawas dan Muratara yang dikenal dengan nama Bumi Silampari.
“Minggu Kemarin lahirnya, kita usulkan namanya Putri Silampari,” ungkap Direktur Siloam Hospital Group Dr Anang Prayudi usai Penandatanganan prasasti Rumah Sakit Siloam Siloam Silampari, Senin (22/1/2018).
Selain itu, ia menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Kota Lubuklinggau karena wujud keinginan dan dukungan Pemerintah Kota Lubuklinggau RS Siloam Silampari bisa berdiri.
“Berdirinya Rumah sakit tidak mudah, apalagi diluar pulau Jawa. Tapi berkat pak walikota, RS Siloam bisa berdiri di kota Lubuklinggau ini,” katanya.
Ia pun menjelaskan RS Siloam Silampari Lubuklinggau merupakan rumah sakit yang ke 32 di Indonesia, bahkan, rencananya tahun 2018 ini juga aka dibangun kembali 12 RS lainnya.
Sementara Walikota Lubuklinggau SN Prana Putra Sohe mengatakan, pembangunan semuanya pingin cepat, sesuai dengan tagline Lubukinggau Bisa.
“Mengapa semuanya pingin cepat karena waktu pembangunan itu saya pingin cepat. Alhamdulillah selesai. Jangan sampai selesai saya tidak menjabat lagi,” ungkapnya.
Nanan juga menjelaskan, pertama pembangunan Lippo Plaza penuh dengan rintang, bahkan mendapat kecaman dari berbagai pihak. Namun karena Lubukinggau butuh daya saing ia pun menjelaskan kepada pihak-pihak tersebut.
“Untuk itu saya beritahukan kepada pengusaha kalau dilakukan pembangunan tidak menganggu usaha lainnya. Sama seperti hotel Dafam ternyata masih ramai. Begitu juga rumah sakit, kehadarin Siloam bisa menjadi daya saing. Jika berobat tidak perlu lagi ke Palembang,” ucapnya.(dhiae)