LUBUKLINGGAU, MS – Aktivis Mahasiswa tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Lubuklinggau, nyaris bentrok dengan pihak Lippo Plaza saat menggelar demontrasi, untuk mendesak pemberhentian pembangunan Lippo Plaza, karena diduga tak mengantongi izin lengkap.
Demo yang awalnya berjalan baik, saat pendemo menyampaikan tuntutan terhadap Lippo Plaza, mulai memanas saat mahasiswa tetap ngotot, ingin melihat langsung fisik perizinan yang perusahaan miliki, tetapi tidak mampu ditunjukkan oleh manajemen Lippo Plaza.
Rombongan mahasiswa yang mencoba menutup gerbang depan Lippo Plaza yang terbuat dari seng pun, terlihat dihalangi petugas. Bahkan, sejumlah pekerja Lippo Plaza, satu persatu turun ke lokasi demo, sehingga sempat terjadi adu mulut. Beruntung, bentrok ini dapat dicegah oleh aparat kepolisian yang berjaga ketat.
Ketua Cabang GMNI Lubuklinggau, Angga Juliansyah Nasution saat berorasi, menyampaikan sejumlah maklumat terhadap pembangunan Lippo, yaitu mempertanyakan pengelolaan air bawah tanah dan pembuangan limbah.
“Kami juga mendesak pihak perusahaan Lippo Plaza, untuk secepatnya membuat izin karena memakan badan jalan (DMJ). Kami juga mempertanyakan hasil perekrutan karyawan yang dilakukan beberapa waktu lalu, karena terkesan formalitas belaka,” teriaknya.
Pihaknya pun, meminta agar pembangunan Lippo Plaza, segera dihentikan sementara sebelum permasalahan ini diselesaikan. “Kalau tidak dihentikan, kami akan datang dengan massa yang lebih banyak. Perusahaan ini telah mencemari sungai, karena sampah-sampah bekas pembangunan dibuang di dekat sungai,” kata dia.
Sementara itu, Projek Manager Lippo Plaza, Ali Novianto membantah, jika perusahaan tersebut belum memiliki izin. Namun, ia membenarkan jika memang ada sampah pembangunan Lippo Plaza yang hanyut ke sungai.
“Izin kita semuanya lengkap, kita sudah ada IMB, Amdal, izin Lalu lintas. Tapi, memang ada sampah bekas pembangunan yang hanyut ke sungai, tapi itu sudah kita antisipasi supaya tidak terjadi lagi,” ungkapnya. (sen)