LUBUKLINGGAU, MS – Masyarakat Lubuklinggau, khususnya yang tinggal dipinggiran sungai Kelingi Jumat (16/6/2017) heboh. Pasalnya air sungai kelingi meluap akibat kiriman banjir bandang dari atas atau wilayah Curup, Bengkulu yang informasi seharian sejak kemarin dini hari wilayah tersebut diguyur hujan lebat.
Tak ayal, lebatnya curah hujan membuat luapan air dari atas atau hulu turun ke hilir aliran sungai Kelingi dengan deras. Kondisi itu ditambah lagi dengan Jumat waktu dini hari wilayah Lubuklinggau hingga dengan pagi hari sekitar pukul 10.00 WIB juga diguyur hujan lebat.
Berdasarkan pantauan, banyak masyarakat Lubuklinggau menyaksikan langsung peristiwa banjir bandang yang terjadi di sungai Kelingi. Seperti dari atas jembatan dekat pertamina, persis berada dekat dengan kampung warna warni yang membelah dua kecamatan yakni Lubuklinggau Ulu dan Ulak Surung.
Akibat banyaknya masyarakat yang menyaksikan peristiwa banjir bandang tersebut, arus lalu lintas diatas jembatan dekat pertamina yang membelah kelurahan Lubuklinggau Ulu dengan Ulak Surung diwilayah Kecamatan Lubuklinggau Utara I sempat macet. Sebab sejumlah pengendara maupun warga sekitar banyak yang menyaksikan banjir bandang dari atas jembatan.
Banjir bandang itu juga sempat mengakibatkan sejumlah rumah warga diwilayah Kelurahan Ulak Surung yang masuk dalam kawasan kampung warna warni terendam banjir akibat luapan banjir bandang. Warga yang rumahnya terendam dan dekat dengan bibir sungai Kelingi langsung memindahkan barang-barang mereka ketempat yang lebih tinggi.
“Bencana banjir bandang termasuk langka terjadi. Sebab baru dua kali seingat saya terjadi, saat ini sama di tahun 1975,” kata H Muhamad Sohe, tokoh masyarakat yang tinggal disekitar lokasi jembatan saat ditemui tengah menyaksikan langsung banjir bandang dari atas jembatan.
Menurutnya, banjir bandang yang terjadi pada 1975 lalu cukup parah. Sebab rumah warga di dua kelurahan yakni Lubuklinggau Ulu dan Ulak Surung terendam. Tak hanya itu, banjir ditahun tersebut juga nyaris memutuskan jembatan dekat pertamina.
Selain itu, lokasi banjir bandang dialiran sungai Kelingi yang menjadi tontonan masyarakat sejak pukul 12.00 WIB hingga dengan kemarin pukul 15.30 WIB yakni di bendungan Watervang, Kelurahan Watervang, Kecamatan Lubuklinggau Timur I.
Dibendungan peninggalan zaman Belanda itu, sejumlah onggokan kayu besar terseret arus banjir bandang. Bahkan sejumlah tanaman yang berada dipinggir sungai seperti tanaman pisang milik warga ikut tersapu arus. Termasuk dengan kolam balai benih diseberang bendungan Watervang, debit air sungai Kelingi yang sempat tinggi membuat banyak ikan ditambak itu lepas.
Kemudian oleh sejumlah warga ramai-ramai mencari ikan dekat kolam balai benih ikan dengan cara turun ke sungai pakai jala ikan. Dan hingga dengan pukul 16.00 WIB kemarin, kondisi air sungai Kelingi keruh meskipun debit air berangsur-angsur mulai turun.
Kapolres Lubuklinggau, AKB Hajat Mabrur Bujangga melalui Kapolsek Lubuklinggau Timur, AKP M Ismail menjelaskan pihaknya sengaja turun kelokasi dekat bendungan Watervang untuk melakukan pengawasan sekaligus memberikan imbauan. Agar masyarakat khususnya anak kecil untuk tidak mendekati titik lokasi. “Kami mengimbau, hati-hati. Jangan dekat dengan titik lokasi, itu untuk menghindari hal-hak yang tidak diinginkan,” bebernya.
Sementara itu Sekretaris Dinsos yang juga Kepala Tagana Lubuklinggau, Indra Syafei menjelaskan bahwa pihaknya sudah menerjunkan personel Tagana untuk turun memberikan imbauan kepada masyarakat agar berhati-hati khususnya mereka yang tinggal dipinggir sungai. “Ini banjir bandang dari atas (Curup). Adik-adik Tagana sudah turun,” pungkasnya. (dhiae)