LUBUKLINGGAU, MS – Walikota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe dalam Konferensi Pers menyatakan, rencana Rapat Paripurna Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Lubuklinggau ke-15 pada 17 Oktober 2016 di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang baru, dipastikan akan batal dilaksanakan, disebabkan pembangunan yang belum rampung, ditambah dengan hujan yang kerap mengguyur Kota Lubuklinggau beberapa pekan terakhir.
Kini, Rapat Paripurna tersebut direncanakan akan dilaksanakan di Gedung Kesenian Lubuklinggau, Kayu Ara. Pembatalan tersebut, karena dikhawatirkan kendaraan tamu undangan bisa saja terjebak lumpur, akibat belum adanya pelataran parkir di Gedung DPRD baru, terlebih halamannya yang masih berupa tanah.
Padahal, paripurna ini dijadwalkan dihadiri langsung Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin yang sekaligus akan meresmikan beberapa item pembangunan di Gedung DPRD itu, termasuk juga peresmian sejumlah bangunan di Kawasan Air Terjun Temam dan membuka langsung Festival Budaya dan Festiva Gendang Melayu.
Dijelaskan Walikota, selain Festival Gendang Melayu yang diikuti juga negara Malaysia dan 17 Provinsi di Indonesia, juga akan digelar Peda KTNA ke-XII se Sumatera Selatan di Kota Lubuklinggau yang masuk dalam rangkaian peringatan HUT Kota Lubuklinggau.
“Kita juga menggelar Parade Budaya, Linggau Expo, lalu Pemecahan Rekor Muri meng-upload logo ‘Ayo Ngelong ke Lubuklinggau’, Pesta Rakyat dan sejumlah kegiatan lain,” ungkapnya, kemarin.
Ia menyampaikan, sejumlah kegiatan yang bakal dilaksanakan, menelan anggaran sekitar Rp. 3 Milyar. Namun, untuk hiburan, seperti mendatangkan artis ibukota, diakuinya merupakan bantuan dari pihak sponsor.
“Jadi, artis ibukota dibiayai sponsor bukan APBD, kalau mau dianggarkan juga mungkin habis milyaran juga, jadi yang seperti ini harus dipahami masyarakat. Kita menargetkan 10 ribu orang dari luar Kota Lubuklinggau akan datang ke Lubuklinggau. Sebab, 7000 pengunjung sudah berasal dari tamu undangan,” jelasnya.
Menurutnya, dengan meningkatnya kunjungan ini, diharapkan mampu memompa perekonomian masyarakat, sebab peredaran uang di Kota Lubuklinggau bisa dipastikan akan turut meningkat.
“Hari jadi Kota Lubuklinggau ke-15 ini, bisa dijadikan momentum bagi pemerintah daerah untuk merefleksi peningkatan pembangunan yang telah dilakukan selama ini. Termasuk, menjadi momentum untuk mengevaluasi kinerja,” ungkapnya. (sen)