PRABUMULIH, MS – Enam tim sudah dipastikan masuk putaran kedua KNPI Prabumulih Super League 2016. Keenam tim tersebut, yakni PS PDSI dan PS Bapor di grup A, Pemuda Green dan Grande Aqila dari grup B dan Putak FC serta Beringin FC di grup D.Sedangkan untuk grup C sendiri, persaingan masih cukup seru. Pasalnya, empat tim masih memiliki peluang untuk lolos, mereka yaitu KNPI FC, Sinar Muda, Skanda FC dan Dishub FC.
Keempat tim pada pekan terakhir akan saling bertemu. KNPI rencananya akan menghadapi Sinar Muda, sedangkan Skanda FC akan berhadapan dengan Dishub FC. KNPI, Sinar Muda dan Skanda sebetulnya hanya butuh hasil seri untuk dapat melaju ke putaran kedua nanti.
Sementara bagi Dishub FC, kemenangan atas Skanda FC menjadi harga mati untuk menjaga peluang lolos. Tak hanya harus menang, tim asuhan Derall Harnade juga harus bisa menang dengan skor cukup besar kalau ingin lolos.
Sementara itu di grup D, Perdana FC yang menyisakan satu pertandingan juga memiliki peluang untuk lolos. Syaratnya, Isat Cs harus mampu menaklukkan Putak FC dilaga terakhir. Peluang Perdana cukup terbuka, terlebih lawan yang bakal dihadapi sudah dipastikan lolos dan aman di puncak klasemen. Jika menang Perdana FC bisa menjadi runnur up, kalaupun tidak menjadi runnur up, Perdana FC berpeluang menjadi tim peringkat tiga terbaik.
Ketua Komisi Pertandingan, Nazwar SF menegaskan bahwa pihaknya akan mengambil 10 tim terbaik. Kesepuluh tim itu kata dia, diambil dari juara grup dan runner up serta dua tim peringkat ketiga terbaik. “Kalau melihat klasemen sementara, sudah ada lima tim yang sudah mengantongi tiket ke putaran kedua,” kata Nazzu – begitu ia akrab disapa, Minggu (4/9).
Menurut dia, usai laga terakhir nanti, kompetisi KNPI Prabumulih Super League 2016 akan diliburkan sekitar dua pekan. “Nah, pada saat libur kompetisi inilah masing-masing tim kita persilahkan untuk merekrut pemain baru,” ujarnya. Namun kata Nazzu, pergantian pemain tersebut harus dilaporkan kepada pihak penyelenggara. “Pokoknya setiap tim hanya diperbolehkan diperkuat 24 pemain,” tukasnya. (nor/rel)
