*Porprov 2017 di Palembang
LUBUKLINGGAU, MS – Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Lubuklinggau kecewa terhadap pengurus kota (Pengkot) cabang olahraga yang bermalas malasan dan tidak mengikuti rapat anggota KONI yang diselenggarakan di aula Dapur Nenek Resto, Senin (10/4) pukul 14.00 WIB.
Dari 31 Pengkot Cabor yang terhimpun didalam KONI Lubuklinggau hanya 16 Pengkot yang hadir dalam rapat tersebut,padahal rapat ini membahas rencana dan target KONI dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2017 di Palembang.
Walikota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe, Senin (10/4/2017) menyentil para Pengkot cabang-cabang olahraga yang bermalas malasan, dan berfikiran Pemkot Lubuklinggau tidak mensuport dana yang sama rata untuk setiap Pengkot.
“Kita bantu semuanya, saya sudah tanya ke KONI, setiap pengkot ada bantuan dana tidak, jawabannya ada, nah berart ada perhatian pemerintah, soal jumlahnya jangan dipersoalkan kalau setiap pengkot berbeda,” ujar pria yang akrab dipanggil Nanan ini.
Dalam kesempatan ini, Nanan menantang para Pengkot untuk berani menargetkan medali emas dalam Porprov 2017 di Palembang, Pemerintah menjamin akan memberikan dana sesuai kebutuhan Pengkot tersebut untuk memenuhi target tersebut.
“Misal Pengkot Karate berani jamin 2 emas kami butuh dana Rp 50 juta, kita akan siapkan dana itu Rp 50 juta. Nah begitu juga untuk seluruh Pengkot lain, harus punya target yang bisa dipertanggungjawabkan, kita siap memberikan dana jika dapat dipertanggungjawabkan, harus dibuat perencanaanya dana yang dibutuhkan itu terutama Pengkot yang cabor nya banyak medali emasnya,” tegas Nanan.
Nanan juga berjanji akan menyiapkan lagi untuk Pengkot Cabor di APBD perubahan sekitar Rp 3,5 Miliar, namun belum tahu nanti peruntukannya, akan disesuai pengajuan dari Pengkot-pengkot.
Sedangkan, Ketua KONI Lubuklinggau, H Rodi Wijaya menyampaikan Pada November mendatang akan mengikuti Porprov,dengan demikian Dispora harus berkoordinasi dengan Pemprov soal kuota cabor yang dimainkan untuk Porprov, guna menyiapkan atlet Lubuklinggau.
“Jangan timpang, kita harus lihat kuota dan syarat atlitnya, misal umurnya harus sesuai dengan ketentuan penyelenggara, dan ditahun ini juga ada cabor baru yang akan dilakukan pertandingan exebisi di Porprov,” tegas Rodi.
Dijelaskan Rodi, setiap pengurus cabor jangan sampai kebanyakan mengurusi cabor takutnya tidak mampu mengkover dengan baik. “Nanti kalau kebanyakan susah ngurusi dananya, jangan sampai tejual barang,tergadai mobil untuk Proprov ini, itu sudah tidak zamannya lagi, kita cari yang bisa mengurusi cabornya dan bisa menalangi dana nya sebelum dana dari pemerintah cair,” pungkasnya. (Dhiae)
