oleh

Rayakan Pergantian Tahun Cukup dengan Bakar Jagung dan Ayam

PAGARALAM, MS – Masyarakat Kota Pagar Alam Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan sekitarnya memiliki cara dan tradisi tersendiri untuk itu, di antaranya tradisi bakar jagung dan ayam untuk disantap beramai-ramai.

“Setiap tahun kita kumpul-kumpul dengan keluarga menyambut pergantian tahun. Ada satu hal tidak bisa dihilangkan, bakar jagung,” kata Palendra , salah seorang warga Kota Pagar Alam , saat sedang membeli jagung manis di jalan menuju Wisata tepatnya Didesa Pagar Jaya, Pagar Alam , Sabtu (31/12/2021).

Menurut dia, selain bakar jagung dan ayam, biasanya juga diselingi kegiatan goreng-menggoreng di rumah. Kegiatan tersebut dilakukan bersama keluarga dimulai pada malam pukul 09.00 WIB hingga 01.00 dini hari.

“Saat menjelang detik pergantian tahun, kita biasanya menghidupkan kembang api sambil meniup terompet,” tuturnya.

Demikian halnya dengan Arlen , warga kaplingan PGRI , Kelurahan Pagar Alam Utara, tersebut juga tidak pernah meninggalkan tradisi bakar jagung saat menjelang tahun baru.

“Setiap malam pergantian tahun, biasanya ngumpul bareng teman-teman atau keluarga. Tidak mesti di rumah saya, biasanya juga dirumah teman-teman yang lain serta kempeng Diareal Wisata Kebun teh Gunung Dempo , tergantung kesepakatan namun yang namanya bakar jagung manis tidak pernah ketinggalan,” katanya.

Sepertinya, melewatkan malam pergantian tahun tanpa kegiatan bakar jagung menjadi hal yang tidak bisa dielakkan di kota Pagar Alam Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) . Wajar bila saat satu hari menjelang tanggal 1 Januari, para pedagang jagung dadakan berlomba-lomba menjual komoditi tersebut dengan harga sedikit lebih mahal dibanding hari biasa.

Di sepanjang jalan Wisata Gunung Dempo hingga di area pasarpun, sebagai sentral penjualan jagung di Kota Pagar Alam saat tahun baru, pedagang menjualnya dengan harga berfariasi, mulai dari Rp.5000 per kilonya.

News Feed