LUBUKLINGGAU, MS – Pasca dibubarkannya ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) melalui Perppu nomor 2 tahun 2017 tentang ormas anti pancasila, juga menyambar aktifitas yang diikuti kalangan aparatur sipil negara (ASN) untuk tidak lagi mengikuti ormas HTI.
Kasi intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Lubuklinggau, Santosa Hadipranawa mengatakan untuk aktifitas HTI di Lubuklinggau tidak lagi terendus kegiatanya. “Linggau tidak ada aktifitasnya lagi,cuma sebatas simpatisan saja, itu juga termasuk beberapa ASN yang jadi simpatisan. Namun yang masih aktif ada di Musi Rawas dengan anggota aktif 29 orang yang dikomandoi salah satu guru di Muara Beliti. Ini yang terus diberikan pembinaan, karena mereka masih teguh dengan doktrin yang ada,” jelasnya.
Sementara, Walikota H SN Prana Putra Sohe mengimbau, agar oknum ASN yang jadi simpatisan untuk kembali ke organisasi yang jelas. “Banyak ormas Islam lainnya, karena saat ini HTI dianggap dilarang. Diharapkan HTI bisa merubah dasar perjuangannya dengan ideologi pancasila, ini bisa diterapkan dalam perubahan ad/art yang disesuaikan,” jelasnya.
Walikota juga mempertegas bahwa organisasi HTI tidak anarkis dan merongrong NKRI seperti PKI. “Pola pemikirannya tidak berlebihan, tapi juga banyak anggotanya bahkan tidak tahu arah perjuangan organisasinya,” ungkapnya. (dhiae)
