oleh

Disperindag Sidak Penjual Daging

LUBUKLINGGAU, MS – Pasca terbongkarnya praktek curang dua pedagang yang mengoplos daging sapi dan babi oleh Polres Lubuklinggau sangat berdampak pada permintaan daging dan kepercayaan masyarakat terhadap pedagang.‎ Pemerintah pun langsung mengambil langkah tegas untuk mengantisipasi terjadinya pengoplosan kembali oleh pelaku lain.

Selasa (6/6/2017) sekitar pukul 06.00 WIB tim yang terdiri dari Dinas Perindustrian dan Perdangan, Dinas Kesehatan, Satpol PP dan Polisi serta Dinas Peternakan Kota Lubuklinggau melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke penjual daging di Pasar tradisional Inpres Lubuklinggau.

Sidak ini dilakukan untuk mengecek keaslian dan kesehatan daging yang dijual oleh pedagang, agar tidak ada lagi daging yang dioplos dengan daging celeng. Dari Sidak ini tim terpadu mengambil enam sample daging sapi yang mencurigakan, kemudian sample daging ayam,ikan,mi kuning.

“Kami mengambil sample sebanyak enam sample, kami ambil karena mencurigakan mulai dari tekstur yang lembek, baunya, kemudian warnanya,” ungkap Kepala Disperindag Lubuklinggau, H M Hidayat Zaini, saat diwawancarai disela-sela Sidak, Selasa (6/6/2017).

Dikatakan dia, apabila sample daging tersebut positif babi maka pihaknya akan memanggil pedagang yang bersangkutan untuk ditindaktegas dan diproses hukum. “Kita butuh waktu 20 menit untuk melakukan uji revik oleh dinas peternakanterhadap sample daging itu, dan setelah kita tes dengan alat yang ada semua daging negatif babi,artinya sekarang aman,” tegas Dayat sapaan H M Hidayat Zaini.

Sementara, Rahayu petugas dari Dinas Peternakan,menerangkan dari sample yang ada semuanya memang negatif babi, namun kualitas daging sudah tidak baik untuk dikonsumsi. “Hasilnya negatif babi, tapi dagingnya sudah tidak layak untuk dijual, sudah membusuk, aroma nya sudah bau,dan lembek,” ujarnya.

Diterangkannya, berdasarkan sample, daging tersebut sudah lebih dari 12 jam dari pemotongan sehingga terjadi pembusukan, karena cara pendinginan daging oleh pedagang sangat keliru. “Daging itu mulai membusuk 12 jam dari dipotong, nah kalau sample yang kita ambil ini daging sudah lebih dari 12 jam, mungkin ini daging yang dipotong kemarin karena tidak laku jadi dijual kembali,” tegasnya.

Sementara, koordinator pedagang sapi Pasar Inpres Blok Muara Lama, Sahrul Hadi menyatakan adanya daging sapi yang dioplos dengan daging celeng oleh pedagang dikios luar pinggir jalan jalan Sudirman menyebabkan pedagang lainnya merugi karena penjualan menurun drastis, bahkan masyarakat menjadi tidak percaya dengan keaslian daging sapi.

“Kalau daging yang didalam sini saya jamin 100 persen daging sapi asli tidak ada oplosan, kalau yang diuar kami tidak tanggungjawab, karena itu kami minta pemerintah memindahkan mereka yang jualan diluar pindah ke dalam sini, supaya kami bisa mengontrolnya, dan mengawasinya,” kata Sahrul.

Diterangkannya, pasca terbongkarnya daging celeng tersebut omzet penjualan para pedagang daging sapi asli di Muara Lama merosot hingga 80 persen. “Sekarang ini pak dari 100 kilo yang kita jual hanya laku 20 kilo pak, 80 persen turunnya gara-gara satu orang, rusak semuanya kami,” pungkasnya. (dhiae)

 

News Feed