oleh

Dua Konsep Pembangunan Wujudkan Lubuklinggau Metropolis Maddani

Linggau 12

 

Linggau 9LUBUKLINGGAU, MS – Empat tahun memimpin kota berslogan Sebiduk Semare berbagai program pembangunan digelontorkan Walikota Lubuklinggau, SN Prana Putra Sohe dan Wakilnya Sulaiman Kohar. Tak hanya terfokus pada pembangunan fisik Lubuklinggau sebagai kota perdagangan dan jasa saja, pembangunan non fisik berupa penguatan dibidang hubungan antar lembaga, pemuda hingga keagamaan juga menjadi tujuan inti pembangunan pasangan  yang terkenal dengan jargonya Linggau Bisa.

* Pembangunan non fisik

Bukan hanya mewujudkan Lubuklinggau sebagai kota perdagangan saja konsep kedepan pasangan yang digaung-gaungkan akan kembali berpasangan pada pilkada Lubuklinggau 2018 ini bakal mengusung konsep Lubuklinggau sebagai kota metropolis yang madani.  Metropolis sendiri dijelaskan Walikota Lubuklinggau, SN Prana Putra Sohe  sebagai pusat dari segala pusat kegiatan masyarakat.  Baik dalam sektor perdagangan, jasa, pendidikan, pembangunan  hingga pariwisata

Linggau 5“Tatanan sudah dibuat di periode ini kedepan  tinggal mengkonkritkan saja. Bila seluruh elemen masyarakat bergerak maka segala komponen akan berkembang secara signifikan. Karena pembangunan Lubuklinggau seutuhnya bisa diwujudkan dengan mudah bila masyarakatnya rukun artinya secara garis besar masyarakat merupakan ujung tombak dari segala langkah pembangunan yang akan dijalankan pemimpinya,” jelas wako.

Pembangunan non fisik lain dijelaskan pria yang akrab disapa Nanan itu tidak mutlak pada sektor perdagangan jasa dan pendidikan saja melainkan juga ke sektor pariwisata.  Salah satu konsep yang diterapkan Pemkot Lubuklinggau dengan membangun konsep seribu kunjungan setiap harinya.  Dan lagi-lagi untuk bisa mewujudkan konsep ini masyarakat kembali menjadi ujung tombak dari berjalannya program tersebut.

Untuk saat ini Pendapatan Asli Daerah  (PAD) tertinggi di Lubuklinggau didapat dari sektor perhotelan senilai lebih kurang Rp 41 miliar dan ditahun ini Pemkot Lubuklinggau menargetkan PAD dari sektor ini bisa meningkat hingga Rp 70 miliar.  Hal ini sendiri didasari karena tahun ini dua hotel bintang lima yakni hotel Dafam dan hotel Sutan Rajo akan mulai beroprasi.

Linggau 4Sementara untuk PAD dari sektor pajak restoran masih terbilang kecil dikisaran Rp 10 miliar pertahun, padahal restoran yang ada di Lubuklinggau kian menjamur.  Kedepan PAD dari sektor ini diharapkan bisa meningkat hingga Rp 25 miliar pertahunnya.

“Untuk menuju konsep Lubuklinggau sebagai kota metropolis yang maddani tentu harus melewati tahapan dan proses.  Dan saat ini kita sedang melewati tahapan tersebut,” tambahnya.

Nanan menjelaskan bila pembangunan fisik yang dilakukan Pemkot Lubuklinggau sudah seimbang dengan yang dilaksanakan dengan pihak swasta.  Sementara pembangunan non fisik yang dimaksud baru tatanan yang dibangun, hal ini diwujudkan dengan bergeraknya seluruh tatanan elemen masyarakat dengan konsep kerja mereka masing-masing.

Saat ini hampir seluruh elemen masyarakat baik unsur organisasi kepemudaan, keagamaan hingga kemasyarakata  bergerak aktif, sehingga tidak ada gerakan yang membahayakan ditatanan kehidupan bermasyarakat.

* Pembangunan Fisik

Lebih kurang Rp 800 miliar dana baik dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Provinsi (APBDP) hingga Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) digelontorkan untuk pembangunan fisik di Kota Lubuklinggau empat tahun terakhir.

Linggau 2Berbagai pembangunan fisik yang dilakukan antara lain pembangunan masjid agung, gedung DPRD Kota Lubuklinggau, gedung kantor Walikota Lubuklinggau, pembangunan pasar satelit, serta pembangunan dibeberapa objek wisata di Lubuklinggau baik itu pembuatan inklinator (kereta miring) di objek wisata Bukut Sulap hingga membangun Temam Water Park.

“Mulai tahun ini kita akan konsen pada pembangunan infrastruktur jalan, sebab 70 persen jalan di Kota Lubuklinggau rusak.  Hanya saja 50 persen diantaranya akan kita bangun tahun ini sementara 20 persen jalan lain akan kita benahi tahun depan.  Untuk itu warga harus sabar seluruh jalan rusak akan kita perbaiki tetapi dilakukan bertahap mengingat keterbatasan anggaran yang ada,” jelasnya.

Linggau 11Nanan juga menilai meski berbagai objek wisata sudah dibangun Pemkot Lubuklinggau namun belum sepadan dengan PAD  yang dihasilkan dari berbagai sektor pariwisata tersebut.  Sebab untuk bisa imbang pembangunan objek wisata harus diimbangi dengan pembangunan infrastruktur disekitarnya.  Mulai dari jalan yang mulus, penerangan jalan hingga jaminan keamanan.

“Kalau saat ini PT Linggau Bisa belum bisa maksimal mencari celah-celah PAD bagi Lubuklinggau wajar saja mengingat usianya baru 3 tahun.   Namun kedepan sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milij Pemkot Lubuklinggau tentu manajemen PT Lunggau Bisa harus bergerak aktif menghasilkan lumbung-lumbung PAD bagi Kota Lubuklinggau,” jelasnya. (Adv/dhia)

 

Linggau 1

 

News Feed