HMTA FT Lakukan Kegiatan Back To Nature 2017

BANDAR LAMPUNG, MS – Kepedulian para mahasiswa arsitektur Universitas Bandar Lampung (UBL), dalam menjaga keberlangsungan alam sekitar terlihat dari upaya para mahasiswa arsitektur angkatan 2014 UBL yang dinaungi Himpunan Mahasiswa Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik (HMTA FT) UBL dalam melaksanakan kegiatan “Back To Nature 2017”, disekitar Alau Alau Resort and Cottage, Kalianda, Lampung Selatan, 17-18 Juli kemarin.

Juru bicara mahasiswa, Fabio Damar Maulana menerangkan Back To Nature ini, tidak hanya menjadi ajang kumpul dan silaturahmi HMTA, khususnya mahasiswa arsitektur angkatan 2014, sebelum masuk masa riset magang. Tetapi, inti kegiatan ini para peserta dididik peduli pada pelestarian alam maupun kehidupan masyarakat sekitar.

Para peserta, panitia hingga pengurus HMTA tidak hanya terjun, tapi juga mengadakan game seru bernilai edukasi kearsitekturan yang tinggi.“Bentuk kegiatan kita sesuaikan keterbutuhan eksplorasi lingkungan sekitar, maupun kultur masyarakat setempat. Untuk jenis game-nya kita rancang sesuai aplikasi ilmu (teori) dan implementasi praktek, selama dikampus,” jelasnya di Gedung A, Kampus A, Drs H RM Barusman, Rabu (19/7/2017).

Back To Nature 2017 juga diisi kegiatan bersih-bersih pantai, area lingkungan dan edukasi masyarakat sekitar. Langkah kegiatan ini dimulai dari sekitar resort dan cottage. “Dengan kegiatan ini, tidak hanya membuat kita (para mahasiswa) bisa kumpul, membaur hingga mendekatkan dengan seluruh masyarakat hingga berbagai stakeholder terkait. Harapannya, jika ada mahasiswa yang ingin melakukan penelitian skripsi, diberi kemudahan mengeksplorasi hingga menginput data penelitian,” ujarnya.

Ketua Angkatan 2014 Arsitektur UBL Gusti Rianggono melengkapi, Back To Nature merupakan kelanjutan dari Renormalisasi Pulau Tegal, Kabupaten Pesawaran, 24- 25 September 2016 lalu. Sedangkan, terpilihnya Alau-Alau karena beberapa waktu lalu, wilayah tersebut terkena dampak abrasi arus ombak cukup parah. Bahkan, dampaknya ada warga sekitar yang terseret ombak.

“Awalnya kita searching dan hunting wilayah, dan memang dampak kerusakannya lumayan parah. Dari hasil itu, kita putuskan dengan menetapkan dan biar (tempat) eksplorasinya tidak jauh-jauh,” ucapnya.

Gusti membeberkan kegiatan lain dilakukan, yakni mengadakan penyuluhan, penghimbauan dan pengarahan masyarakat setempat. Untuk berperan serta menjaga kelestarian alam sekitar, hingga melatih penyelamatan diri jika bencana ombak datang kembali. Tentunya, kegiatan ini disesuaikan dengan pengkajan ilmu arsitektur, yang diperdalami selama ini.“Langkah ini, bentuk pengimpelementasian tridarma perguruan tinggi, terutama dari sisi pendidikan (pengajaran) dan pengabdian masyarakat,” paparnya.

Terpisah, Kaprodi Arsitektur Ir Tjetjeng Sofjan Sudjana MM MT mewakili Dekan FT UBL Dr Eng Fritz Akhmad Nuzir ST MA sangat mengizinkan dan mendukung upaya para mahasiswanya ini. Baginya, aksi ini tidak hanya berupa liburan edukatif, tapi juga inspiratif. Karena membawa dampak positif bagi diri mahasiswa, prodi, kampus dan masyarakat sekitar. “Kita harapkan mereka (mahasiswa) tidak hanya mencari keseruan, tapi bisa lebih akrab satu sama lain. Dari keilmuan, mereka bisa membantu masyarakat, sesuai peran sebagai sivitas akademika kampus. Terlebih sebagai insan arsitek, mampu bekerja sebagai tim. Jadi begitu lulus, harapannya tidak hanya tetap erat, tapi terbiasa sebagai pengabdi masyarakat,” tukasnya. (sal/ril)

News Feed