BATURAJA, MS – Warga sekitar rel kereta api (KA) di Kampung Sawah, Kelurahan Air Gading, Kecamatan Baturaja Barat, Ogan Komering Ulu (OKU), Minggu (18/9) sekitar pukul 06.30 WIB dikejutkan suara keras dari arah rel setempat.
Suara tersebut ternyata berasal dari benturan antara sebuah (KA) batubara rangkaian panjang (babaranjang) dengan sebuah mobil jenis mini bus. Di lokasi, diketahui kemudian telah terjadi insiden kecelakaan antara dua jenis alat transportasi tersebut. Warga setempat yang banyak belum memulai aktivitas hari ini pun langsung semburat mendekati KA Babaranjang dan mobil yang terlibat kecelakaan itu.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, tabrakan tersebut melibatkan KA Babaranjang bernomor lambung CC 201 83 56 dengan mobil Avanza putih nomor polisi BG 1471 YD. KA Babaranjang dimasinisi Rahmaduansyah (31), warga Pajajaran Gg. Candik, No 13, LK 2, RT 01 / 03, Desa Jagabaya 3, Kec.Way Halim Kota Bandar Lampung. Sedangkan mobil mini bus dikendarai Yan Sadal Fikri (27), seorang pegawai negeri sipil (PNS), warga Desa Gunung Mas, RT 01 / 01, Kecamatan Belitang, OKU Timur.
Kronologisnya begini. Mobil Avanza yang dikendarai Yan meluncur hendak ke Jl Dr Sutomo Kelurahan Sukajadi, selepas dia keluar dari Rumah Sakit Antonio hendak menuju Hotel Bukit Indah Lestari (BIL). Ketika melintasi rel KA di lokasi kejadian yang tanpa palang pintu perlintasan, saat bersamaan dari jarak beberapa meter melaju KA Babaranjang dari arah Stasiun Baturaja menuju Palembang.
Korban Yan yang tak mengetahui dari kanannya mengemudi langsung terperanjat dan tak sempat menyelamatkan diri saat kereta makin mendekat. Duaaar… Hitungan detik kereta pun langsung menyambar mobil korban yang masih di dalam dan menyeretnya hingga 100 meter. Beruntung korban tidak mengalami hal fatal hingga tak menimbulkan korban jiwa. Tapi tak ayal mobil korban rusak parah terutama bagian depan dekat pintu kemudi.
Kapolres OKU AKBP Leo Andi Gunawan melalui Kasat Lantas AKP Chandra Kirana Putra SIK, saat dikonfirmasi menjelaskan, insiden tersebut sudah ditangani pihaknya dengan cara memintai keterangan korban pengendara mobil dan masyarakat sekitar serta melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dari kedua upaya tersebut, diterangkan Kasat, kejadian ini disebabkan faktor kelalaian manusia dan kekurangan fasilitas pada jalur perlintasan. “Kita sudah megecek TKP dan meminta keterangan masyarakat serta korban pengendara mobil. Di lokasi memang tidak ada palang pintu perlintasan dan saat mengemudi korban tidak mengetahui ada kereta akan melintas dikarenakan terhalang kereta rusak yang terparkir di jalur rel lainnya sekitar 5 meter dari jarak pandang korban,” katanya.
Kepada petugasnya, sambung dia, korban mengaku dalam kondisi kelelahan karena habis menunggui keluarganya yang dirawat di RS Antonio. Dalam kondisi pikirannya stres karena begadang dan anggota keluarganya sakit, korban hendak menuju Hotel BIL melepas lelah dan kantuk semalaman.
Awalnya korban tak tahu kalau di rel yang dilaluinya akan meluncur KA Babaranjang. Sebab begitu melewati rel pertama yang tanpa palang pintu perlintasan, pandangan mata korban terhalang kereta rusak yang parkir di rel tersebut jarak 5 meter. Sehingga ketika dia menoleh ke kanan tidak terlihat pemandangan lainnya selain kereta rusak tersebut.
“Kereta rusak itu sudah lama terparkir. Kami mendapat keterangan dari warga sekitar kalau warga sudah memberikan saran kepada petugas PT KAI agar kereta rusak tersebut dipindahkan tapi menurut warga tidak ada tanggapan sampai peristiwa ini terjadi,” tegas Kasat mengulas keterangan warga.
Namun, itu tadi, sambung dia, faktor manusianya yang kurang berhati-hati mengemudi bisa menimbulkan kejadian seperti ini. Sebab, katakanlah di sana tidak ada palang perlintasan tapi tanda-tanda rambu peringatan baik dari Satlantas Polres OKU maupun dari Dinas Perhubungan setempat sudah ada terpasang. Mungkin karen capek dan ngantuk kata dia, korban tidak konsentrasi lagi saat melitasi rel disana.
“Senin nanti (19/9) saya akan berkirim surat kepada Kapolda dan PT KAI agar di lokasi bisa diupayakan dipasang pintu perlintasan. Karena menurut pengamatan kami jalur tersebut sudah menjadi jalur utama dan banyak masyarakat melintas di sini,” pungkasnya seraya menyebutkan mobil korban sudah diamankan pihaknya di Kantor Satlantas Polres OKU. (kk)