oleh

Waduh.. Gara-gara Monyet Warga Linggau Berbuka Dalam Gelap

LUBUKLINGGAU, MS – Pemadaman Listrik menjadi hidangan utama saat berbuka dihari puasa perdana dan menjadi santapan saat sahur di puasa kedua. Tak hanya satu kali pemadaman listrik terjadi berulang-ulang dihari dan jam yang sama.

Seperti yang diungkapkan salah seorang warga RT 07 kelurahan Muara Enim, Kecamatan Lubuklinggau Barat 1, Putra mengaku kecewa dengan pelayanan PLN yang tidak prima. Terlebih pemadaman terjadi disaat umat muslim sedang berbuka puasa dan makan sahur.

“Saya kecewa saat berbuka dan sahur terjadi pemadaman Listrik padahal kita menginginkan kehusyukan disaat tersebut. Karena kalau listrik padam otomatis berbuka tidak terasa nikmat. Ditambah lagi saat sahur kondisi itu membuat segala aktivitas akan menjadi terhambat,” gerutunya.

Putra menjelaskan pemadaman Listrik dihari pertama puasa terjadi berulang kali. Kurang lebih empat sampai lima kali pemadaman. Memang durasinya tidak lama. Namun cukup meresahkan karena dapat berakibat pada kerusakan barang elektronik.

“30 sampai 60 menit pemadaman listrik yang terjadi, kita tak tahu pasti apa penyebabnya. Namun kalau bisa kedepan jangan sampai ada lagi pemadaman listrik. Mengingat listrik telah menjadi kebutuhan pokok masyarakat, terutama dalam menciptakan kehusuyukan saat beribadah puasa, terutama saat berbuka, sholat tarawih dan sahur,” harapnya.

Sama halnya dengan yang diungkapkan warga kelurahan Pasar Satelit, Kecamatan Lubuklinggau Utara 2, Jhony yang kesal akibat pemadaman listrik. “Buko puaso pertamo mati lampu,” ujarnya.

Menanggapi hal ini Manager PT PLN (Persero) Rayon Lubuklinggau Area Lahat WS2JB, Arham Ginting saat dikonfirmasi awak media melalui sambungan seluler, Jum’at (18/5/2018) mengatakan pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan pelayanan distribusi listrik kepada masyarakat kota Lubuklinggau. Namun hal yang terjadi di awal ramadhan ini murni gangguan jaringan yang disebabkan oleh faktor alam.

“Sempat terjadi gangguan korsleting listrik di salah satu gardu dekat Mako Brimob, dikecamatan utara 1, yakni adanya gangguan hewan yang menyebabkan korsleting. Kita temukan seekor monyet yang terpanggang dialiran listrik, dan dugaan kuat itu yang menjadi penyebab korsleting berakibat pada pemadaman,” ujarnya

Arham menambahkan untuk kerusakan yang disebabkan oleh alam pihaknya membutuhkan waktu kurang lebih satu jam untuk mendeteksi dan mencari sumber terjadinya korsleting. Dilain sisi luasnya wilayah dan faktor personil terbatas.

“Kita telah menyiagakan 5 tim untuk piket setiap harinya. Ini sudah kita tambah lebih dari hari biasa. Mengingat selama ramadhan PLN akan berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, namun meskipun tim sudah kita tambah. Kita tetap harus menyisir luasnya wilayah kota Lubuklinggau untuk mencari titik dimana yang menjadi sumber pemadaman, makanya wajar kalau terjadi pemadaman 30 hingga 60 menit. Karena disaat itu kita sedang mencari sumber masalahnya dan langsung segera kita perbaiki,” jelasnya.

Masih kata Arham, ia meminta masyarakat untuk memaklumi apabila ada pemadaman listrik yang disebabkan oleh faktor alam. Karena hal itu tidak bisa dideteksi.

“Kita telah melakukan pemangkasan pohon disekitar jaringan PLN untuk antisipasi kalau ada dahan pohon yang menganggu. Namun bila pohon tersebut tumbang atau tersambar petir, itu diluar batas kemampuan kita, sama seperti gangguan yang disebabkan oleh hewan, seperti monyet, ular, tupai dan sebagainya, itu tidak dapat kita prediksi, yang penting kita akan selalu berusaha dan bekerja semaksimal mungkin memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Lubuklinggau,” tutupnya. (dhia)

News Feed