oleh

Wako Sidak Pembangunan Lippo Plaza, Pekerja Kasar Mesti 90 Persen Dari Linggau

LUBUKLINGGAU, MS – Walikota Lubuklinggau, H SN Prana Putra Sohe meminta kepada pihak Lippo Plaza, untuk memprioritaskan pekerja lokal, khususnya pekerja kasar. Terlebih, diketahui Lippo Plaza bakal mulai beroperasi pada awal bulan November 2016 mendatang.

“Saya sudah meminta untuk tenaga kasar saat pembukaan Lippo Plaza nanti, baik itu mulai dari tukang sapu sampai dengan penjagaan keamanan dari Lubuklinggau. Kalau bisa sampai 90 persen. Kalau tenaga teknis, tapi tenaga kerja yang membutuhkan skill khusus, tidak jadi masalah kalau dari orang luar daerah. Namun, jika ada warga Kota Lubuklinggau yang mampu, mesti diprioritaskan,” ungkapnya saat meninjau pembangunan Lippo Plaza, Rabu (19/10).

Pria yang akrab disapa Nanan ini, dalam sidak tersebut juga memeriksa Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Daerah Milik Jalan (DMJ) yang selama ini diprotes oleh sejumlah lembaga masyarakat dan mahasiswa.

“Apa yang dikeluhkan oleh sejumlah masyarakat selama ini, misal pernyataan bahwa pembangunan Lippo Plaza tidak memperhatikan lingkungan, tidak mempunyai IPAL, serta menyerobot DMJ, ternyata tidak benar. Sebab, IPAL disini ternyata sudah ada,” kata dia.

Namun, pihaknya juga memberikan koreksi tambahan kepada pihak Lippo Plaza, agar dibagian depan dibuatkan marka jalan, agar tidak menimbulkan kemacetan.

“Kita juga minta ditanami pohon-pohon dan mereka sudah memiliki rencana itu semua. Kita juga menginginkan sampah dikelola oleh mereka sendiri dan tidak bergantung pada Dinas Kebersihan. Terakhir, tempat ibadah untuk disiapkan ruang khusus, kalau bisa yang dapat digunakan untuk sholat Jumat,” jelasnya.

Terpisah, Project Director Lippo Plaza, Debora memastikan, untuk tenaga kerja Hypermart dan Matahari dipastikan 60 persen adalah tenaga kerja lokal yang berasal dari Kota Lubuklinggau. Hanya saja, untuk supervisi masih mengambil tenaga ahli dari luar. Namun, dirinya memastikan kedepan tetap akan mengedepankan tenaga kerja lokal.

“Total Mall yang kita kelola butuh tenaga kerja sekitar 400 sampai 500 orang. Sementara, untuk Rumah Sakit Siloam, kurang lebih 200 orang tenaga kerja. Yang jelas, kita tetap komitmen sesuai dengan apa yang disampaikan oleh pak Walikota, yakni untuk mengedepankan tenaga kerja lokal,” ungkapnya. (sen)

News Feed