PALI, MS – Junaidi (45) warga dusun dua desa simpang tais kecamatan talang ubi kabupaten PALI mengalami luka gigitan sangat serius dibagian paha dan lutut kanannya setelah berjuang habis habisan melawan amukan dua ekor harimau buas yang secara tiba tiba menyerang dirinya.
Peristiwa ini terjadi di kawasan hutan dusun Belanti kecamatan Benakat kabupaten Muara Enim, Selasa (18/10) sekitar pukul 10.00 WIB. Ketika Juniadi (korban) yang berprofesi sebagai pencari kayu Gaharu, ketika ditengah hutan tiba tiba terdengar laungan suara yang belum diketahui asal usul sumbernya.
Belum sempat mencari sumber suara tiba-tiba muncul dari dalam semak seekor harimau langsung menerkam korban, beruntung Junaidi berhasil meloloskan diri dari terkaman Raja Hutan itu yang pertama. Namun naasnya binatang buas itu tidak hanya satu namun melainkan dua ekor.
“Diterkam yang kedua inilah saya sempat digigit di bagian paha. Ini ada bekas gigitan beberapa lubang di paha serta luka bekas cakaran kuku tajam milik Harimau itu,” Kata Junaidi seraya menunjukan luka Gigitan dipahanya ketika disambangi wartawan dikediamannya.
Dirinya menceritakan, bahwa ketika kejadian sempat melakukan perlawanan dengan harimau. Keduanya sempat bergulat. Harimau dan korban sempat berguling-guling di tanah, lalu harimau itu menggigit paha korban.
“Sesaat digigit saya teringat ada parang didalam karung, lantas saya langsung membacokkan parang ke kepala harimau itu kurasa Harimau itu terluka, lantaran kesakitan akhirnya harimau itu pergi,” Aku Juanidi.
Menurut junaidi setelah dirinya digigit ada seorang warga talang subur habis menyadap karet lewat dilokasi kejadian datang membantu dan mengevakuasi korban ke rumah sakit umum daerah talang ubi dan Korban langsung mendapat perawatan tim medis serta beberapa jahitan luka akibat gigitan Harimau tersebut.
Berdasarkan informasi dihimpun dari warga sekitar mengakui diwilayah tersebut memang kerap warga yang menyadap karet menjumpai bekas tapak kaki Harimau ditanah becek ketika sehabis diguyur hujan bahkan ada sebagian petani mengurungkan niatnya untuk pergi kekebun lantaran terdengar suara laungan sang siraja hutan itu.
“Memang ada harimaunya dihutan itu, kami sering mendengar suaranya bahkan kalau habis hujan sering terlihat bekas tapak kakinya diatas tanah becek,” ujar Ciko. (ar/in)