oleh

Demo Besar-besaran 4 November Protes Ahok, Ini Imbauan FPK

PALEMBANG, MS – Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Sumatera Selatan (Sumsel) Dr HMC Baryadi MM melalui Sekretaris Umumnya Ahmad Marzuki mengintruksikan kepada jajarannya agar tidak terlibat dengan rencana aksi unjuk rasa dari berbagai elemen organisasi masyarakat Islam. “Kita sudah himbaukan kepada jajaran yang tergabung di FPK untuk tidak ikut melakukan aksi di Jakarta pada 4 November nanti,” tegas Ahmad, Rabu (26/10).

Adapun isu yang diangkat dalam aksi unjuk rasa itu adalah terkait ucapan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) soal Surat Almaidah yang menjadi pro kontra di kalangan masyarakat. “Saat ini, kasus itu sudah diproses pihak kepolisian, ya serahkan saja urusan itu kepada polisi,” ujarnya.

Tak ingin ada konflik terkait suku, agama dan antargolongan (SARA) terjadi di Sumatera Selatan, FPK Sumsel terus melakukan sosialisasi. Menurut Ahmad Marzuki semua pemuda dari organisasi mulai muslim, Tionghoa, Katolik, GP Ansyor, pemuda Hindu, Buddhis dan lainnya ambil bagian.

Dimana para pemuda yang terlibat bersepakat untuk membuat identitas dari perkumpulan ormas pemuda itu.”Langkah tersebut penting agar semua masyarakat dari berbagai latar belakang agama bisa saling menjaga kerukunan umat. Karena selama ini kondisi di Sumsel sangat kondusif,” ungkapnya.

Ahmad juga menjelaskan FPK merupakan wadah informasi, komunikasi, konsultasi dan kerjasama antar warga yang diarahkan untuk menumbuhkan, memantapkan, memelihara dan mengembangkan pembauran kebangsaan guna menerima kemajemukan oleh masyarakat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Hadirnya FPK diharapkan mampu menumbuhkembangkan keharmonisan, saling pengertian, saling menghargai, saling menghormati dan saling mempercayai di antara anggota masyarakat agar tercipta ketentraman dan ketertiban di masyarakat,” imbuhnya.

Diujung percakapan, dirinya meminta agar ormas Islam untuk tidak melakukan aksi pada 4 November nanti. “Biarlah pihak berwajib yang menyelesaikan kasus tersebut. Takutnya ada terjadi bentrok, kasian masyarakat yang tidak tahu apa-apa terkena imbasnya,” tuturnya. (nor)

News Feed